Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gibran Potensial Jadi Gubernur Jakarta, Pengamat: Gak Heran, Tapi Pendukungnya Hanya Anggota Partai Saja Kalau Anies yang Menang

Gibran Potensial Jadi Gubernur Jakarta, Pengamat: Gak Heran, Tapi Pendukungnya Hanya Anggota Partai Saja Kalau Anies yang Menang Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Gibran Rakabuming Raka mulai muncul di bursa calon Gubernur DKI Jakarta untuk pemilu serentak mendatang. Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, tidak mengherankan apabila nama Walikota Solo itu masuk dalam salah satu dari empat nama yang dibahas DPD PDIP DKI.

Apalagi, kata Ujang, Gibran merupakan putra Presiden Joko Widodo. Ia akan memiliki elektabilitas tinggi sekaligus mempunyai banyak pendukung mengikuti jejak ayahnya.

"Saya sih tidak heran sih, kalau nama Gibran itu masuk nominasi dari PDIP bisa dijadikan Calon Gubernur di DKI," ujar Ujang saat dikonfirmasi tempo hari.

Baca Juga: Kalau Anies Baswedan Jadi Presiden, Gibran Rakabuming Diprediksi Bakal Kalah di Pilkada DKI: Orang-orang Akan Kabur!

"Bahkan nanti juga mungkin di Jawa Tengah. Karena apa? Karena ayahnya masih presiden, tentu potensi menangnya kuat," jelasnya menambahkan.

Lantaran itu, ia menyebut potensi menang Gibran di Jakarta akan terancam apabila kubu oposisi, seperti Anies Baswedan, terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024. Sebagai informasi Pilpres 2024 akan dilakukan lebih dulu dari pada pilkada serentak meski digelar di tahun yang sama.

"Tapi kalau presiden yang menangnya adalah dari kekuatan oposisi, misalkan Anies ya, atau orang-orang yang bersebrangan dengan Jokowilah misalkan, itu potensi menangnya kecil, jadi kuncinya di situ," ucapnya.

Baca Juga: Disinyalir Jadi Next Anies, Obrolan Anaknya Prabowo dan Gibran bin Jokowi Disorot Habis: Rahasia, Urusan Anak Muda!

Hal tersebut bisa saja terjadi karena pihak yang mendukung Gibran dalam Pilkada DKI juga akan tergerus jika Anies yang menang. Kubu presiden terpilih juga pasti akan berupaya untuk memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta.

"Karena nanti tidak ada yang membela tidak ada yang mengkondisikan, tidak ada yang bisa mengamankan, orang-orang kabur dan lari kan, pasti tidak ada yang dukung juga kecuali hanya partainya, kan konsekuensi politik kita seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyampaikan bahwa pihaknya mulai membahas beberapa nama dari internal partai untuk dimajukan dalam Pilkada DKI. Salah satu nama yang mencuat adalah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming.

Baca Juga: Macam Sinyal Jadi Penerusnya Anies, Keceplosannya Gibran bin Jokowi Disorot Habis: Alhamdulillah...

Gembong mengatakan, nama Gibran masuk dalam pembahasan internal partainya di tingkat DKI. Ia menyebut nama-nama yang dipertimbangkan adalah kader PDIP yang menjadi Kepala Daerah.

"Dalam diskusi internal partai, kita sudah mendisukusikan beberapa kepala daerah yang kita anggap berhasil memimpin daerah nya. Salah satunya adalah mas Gibran," ujar Gembong di gedung DPRD DKI beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Keceplosan, Gibran bin Jokowi Macam Berikan Sinyal Maju Jadi Next Anies Baswedan

Selain Gibran, ada beberapa nama yang ikut dibahas, seperti Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Priadi; Menteri Sosial Tri Rismaharini; hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB), Azwar Anas.

"Artinya kita diskusi, diskusi itu menginventarisasi para kepala daerah dari PDIP yang kita anggap berhasil memimpin daerahnya, seperti Mas Gibran, Bu Risma, Pak Hendi yang sekarang LKPP, Mas Anas yang sekarang di Menpan RB," ucapnya.

Sejauh ini, nama-nama yang dibahas disebutnya merupakan kader internal partai. Belum ada tokoh eksternal atau luar partai yang menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Grace Natalie Dikabarkan Bakal Maju Jadi Cagub DKI 2024, Netizen: Daripada Gibran, Mendingan Dia ke Mana-mana Lah

"Ya tugas partai kan adalah untuk mencetak kader kan, tugas partai mencetak calon pemimpin, kewajiban kita menghadirkan hasil dari rekrutmen yang dilakukan oleh partai kemudian kita munculkan sebagai pemimpin," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: