Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prancis Disebut Enggak Adil, Ada Kesenjangan Antara Pengungsi Ukraina dan Migran Lainnya

Prancis Disebut Enggak Adil, Ada Kesenjangan Antara Pengungsi Ukraina dan Migran Lainnya Kredit Foto: Reuters/Gonzalo Fuentes

Enam tahun sebelumnya, selama krisis Suriah, beberapa organisasi meminta Presiden Francois Hollande dan negara-negara Eropa untuk membantu dan mengupayakan perlindungan sementara. Permintaan itu tidak membuahkan hasil.

"Anda tidak dapat menemukan orang Ukraina di sini bersama kami. Mereka semua tinggal dan tidur di rumah-rumah. Kami menderita kedinginan dan kehujanan, dan menghangatkan diri di dekat perapian di siang hari," kata seorang migran, di sebuah kamp yang berjarak 30 menit dari pusat kota.

"Ketika kami mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, pemerintah menawarkan semua bantuan yang dibutuhkan oleh warga Ukraina," tambahnya.

Sejak tahun 2015, akses ke perumahan bagi para migran telah menjadi salah satu pertempuran utama yang dipimpin oleh asosiasi.

Ketika polisi mengevakuasi kamp-kamp migran dan menyita tenda-tenda, nomor darurat 115 menjadi penuh, membuat sebagian besar migran berada di jalanan siang dan malam.

"Kami sebagai asosiasi tidak cemburu, tetapi yang kami inginkan adalah kesetaraan bagi semua. Pemerintah membawa para migran dengan bus sejauh 120 kilometer (75 mil) dari Calais karena mereka tahu bahwa itu adalah yang paling dekat dengan perbatasan Inggris," kata Mariam, seorang sukarelawan dari asosiasi Secour Catholique.

"Salah satu dari mereka pernah mengatakan kepada saya bahwa hewan hidup lebih baik daripada kita seolah-olah kita adalah sampah," kata Mariam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: