Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Pesawat Indonesia Pembawa 140 Ton Bantuan Kemanusiaan Mendarat di Turki

Alhamdulillah, Pesawat Indonesia Pembawa 140 Ton Bantuan Kemanusiaan Mendarat di Turki Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pesawat Indonesia yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Turki tiba di Bandar Udara Adana Sakirpasa, Rabu (22/2/2023), pukul 00.00 waktu setempat.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Momen Menko PMK Muhadjir Salatkan Jenazah Dua WNI Korban Gempa Turki

"Alhamdulillah pada malam hari ini, jam 12 tepat kami dari Indonesia datang, rombongan Indonesia, didampingi oleh Kepala BNPB saya mewakili pemerintah Indonesia diutus oleh Presiden Jokowi untuk berkunjung sekaligus membawa bantuan untuk tahap ketiga korban bencana alam di Turki ini," ujar Menko PMK dalam keterangannya kepada awak media di Bandara Adana.

Menko PMK atas nama Pemerintah Republik Indonesia juga menyampaikan ucapan duka mendalam bagi pemerintah dan rakyat Turki, khususnya yang menjadi korban gempa beberapa waktu lalu.

Menko PMK menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, baik personel maupun logistik.

"Kita juga terus memberikan dukungan, memberikan bantuan, baik yang berupa personel, yang sudah kerja di sini baik itu search and rescue team, tim untuk pencari dan untuk menemukan korban, juga medical team, medical emergency team, tim tenaga medis yang menangani kedaruratan. Juga akan kita kirim berbagai macam bantuan, baik itu bantuan yang berupa logistik maupun peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh para korban," jelasnya.

Muhadjir menyebut bahwa pemerintah Indonesia dan Turki juga sedang mendiskusikan langkah-langkah berikutnya setelah masa darurat bencana berakhir. Menurutnya, Indonesia akan turut membantu Turki pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.

"Sebagaimana kita sudah biasa menangani di Indonesia, itu setelah tahap darurat bencana nanti ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, dan ada kemungkinan kita juga akan tetap terlibat pada tahap nanti rehabilitasi dan rekonstruksi dan akan kita tularkan pengalaman kita menangani tahap-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di Indonesia," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: