Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Latihan Militer Gabungan Rusia, China, Afrika Selatan, Begini Deru Mesin Perang di Samudra

Latihan Militer Gabungan Rusia, China, Afrika Selatan, Begini Deru Mesin Perang di Samudra Kredit Foto: Reuters/Rogan Ward
Warta Ekonomi, Moskow -

Latihan trilateral 'Mosi II' secara resmi dimulai di pelabuhan Richards Bay, Afrika Selatan, pada Rabu (22/2/2023), demikian menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Seperti dilansir RT, kapal-kapal fregat dari Angkatan Laut Rusia, China, dan Afrika Selatan akan melaksanakan latihan artileri di Samudra Hindia selama akhir pekan.  

Baca Juga: Kapal Perang Rusia Bersenjata Rudal Hipersonik Merapat di Afrika Selatan, Ada Apa?

Upacara pembukaan diawasi oleh para pejabat tinggi dan komandan dari Angkatan Laut Rusia, Angkatan Laut China, dan Komando Gabungan Afrika Selatan. Latihan ini juga akan diamati oleh perwakilan angkatan laut Brasil.  

Rusia akan diwakili dalam latihan ini oleh kapal fregat Admiral Gorshkov dan kapal tanker menengah Kama. China telah mengirimkan kapal fregat Rizhao, kapal perusak Huainan, dan kapal suplai Kekesilihu. Angkatan Laut Afrika Selatan akan mengerahkan kapal fregat Mendy.

"Bagian aktif dari latihan ini akan berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Februari. Penembakan artileri bersama dan manuver taktis akan dilakukan di laut. Pelaut dari ketiga negara akan melatih tindakan tim inspeksi untuk mencari dan membebaskan kapal yang ditangkap, memberikan bantuan kepada kapal yang mengalami kesulitan, dan menangkis serangan udara musuh," demikian bunyi pernyataan dari layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia.   

Berbicara kepada hadirin yang menghadiri upacara pembukaan pada Rabu, panglima tertinggi Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolay Evmenov, menyatakan bahwa "Angkatan Laut Rusia sangat tertarik untuk memperkuat kerja sama angkatan laut antara pelaut Rusia, China, dan Afrika Selatan."    

Ketiga negara melakukan latihan serupa pada tahun 2019. Akan tetapi, kali ini, Afrika Selatan menghadapi kritik karena berpartisipasi dalam latihan itu.

Aliansi Demokratik, sebuah partai oposisi, mengklaim bahwa langkah tersebut menunjukkan bahwa negara tersebut telah berpihak pada Rusia dalam konflik di Ukraina.

Akan tetapi, pemerintah telah membela posisinya dengan mencatat bahwa mereka juga secara rutin terlibat dalam latihan angkatan laut dengan negara-negara lain seperti Prancis dan AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: