Semua Mohon Siap-siap! Abu Janda Datang Merapat, Jokowi Disebut Bakal Beri Dukungan Penuh ke Prabowo Subianto Sebagai Capres
Terang-terangannya para pendukung Jokowi seperti Permadi Arya alias Abu Janda yang dikenal sebagai buzzer top pembela Jokowi beri dukungan ke Prabowo Subianto diyakini sebagai pertanda dukungan Penuh istana kepada Menteri Pertahanan tersebut sebagai capres di Pilpres 2024.
Hal ini pun diiyakan oleh Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun. Menurutnya melihat arah dukungan Jokowi adalah dengan melihat gelagat pendukungnya.
“Ada kecenderungan saat ini angin itu mengarah ke Prabowo Subianto, termasuk juga buzzer-buzzer yang berpihak ke kandidat lain tiba-tiba berubah ke arah Prabowo, paling tidak sekarang ada Ferdinand Hutahaean dan Abu Janda,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (22/2/23).
“JoMan pindah ke Prabowo, Abu Janda ke Prabowo, Ferdinand ke Prabowo, pasti ada maksudnya. Salah satu maksudnya adalah untuk memastikan bahwa Prabaowo yang akan diendorse istana,” tambahnya.
Menurut Refly, saat ini pertimbangan Jokowi bukan hanya soal elektabilitas, tetapi kesetiaan yang bisa menjamin pasca lengser Jokowi punya pelindung untuk kepentingan pribadinya.
Hal itu, lanjut Refly, ada dalam diri Prabowo yang selama bertugas di Kemenhan dinilai menunjukkan kesetiaan penuh.
“Sepertinya bukan hanya faktor elektabilitas tapi juga loyalitas, yang loyalitasnya sudah terbukti adalah Prabowo. Jadi walaupun dia kalah dia loyal dan hormat pada presiden dsb, plus PDIP dan Megawati,” ungkap Refly.
Karenanya sangat mungkin menurut Refly Istana akan mulai mengendorse Prabowo Subianto (Gerindra) plus PDIP sendiri untuk bisa bertarung di arena Pilpres 2024.
Hal ini dilakukan untuk melawan sosok Anies Baswedan yang lajunya tak ada tanda-tanda akan berhenti sebagai capres.
“Kalau ada kecenderungan istana mulai mengendorse Prabowo dan PDIP wajar, bisa jadi Prabowo yang didorong untuk head to head melawan Anies Baswedan,” tambahnya.
“Megawati juga melihat walaupun Prabowo bukan dari PDIP tetapi jauh lebih nyaman untuk dia tidak mengganggu asal nempelnya dengan Puan Maharani. Maka skenarionya bisa jadi Anies-AHY dan Prabowo-Puan atau head to head-nya Anies lawan Prabowo,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement