Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut 'Politik Keluarga' Berpotensi Terjadi di Pemilu 2024, Masyarakat Diminta Waspada!

Pengamat Sebut 'Politik Keluarga' Berpotensi Terjadi di Pemilu 2024, Masyarakat Diminta Waspada! Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengungakpakan masyarakat harus mewaspadai soal politik keluarga. Politik keluarga penting diwaspadai agar masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin.

Dia pun lantas meminta masyarakat lebih teliti dalam menentukan pilihan sebelum mencoblos di bilik suara pada pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.

"Kemunculannya, dari calon yang dipilih oleh partai ada potensinya, karena hubungan keluarga atau politik keluarga, karena calon populer atau karena punya uang, menjadi sangat potensial di 2024," ujar Lucius.

Dia mengatakan hal tersebut pada kegiatan diskusi 'Politik Keluarga Menjelang Pemilu Serentak 2024' di Jakarta, Kamis (23/2). Menurut Lucius, ada beberapa penyebab yang membuat potensi politik keluarga bisa menjadi marak di 2024.

Baca Juga: Dubes Amerika Serikat Sowan ke PKS, Anies Baswedan Dapat Restu dari Joe Biden? Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Sinyalnya Jelas!

Antara lain, tidak adanya perubahan dari sisi legal formal terkait aturan kompetisi di 2024.

"Kami menduga atau yakin bahwa kontestasi politik keluarga atau keluarga politik ini akan sangat marak di 2024, apalagi pada Pemilu 2024 akan ada dua pemilihan dalam satu tahun yang sama," ucapnya.

Lucius lebih lanjut mengatakan adanya dua pemilihan dalam satu tahun yang sama akan menyibukkan partai politik.

Sebab harus menyiapkan berbagai upaya untuk memenangkan kontestasi, termasuk menyiapkan calon yang berpotensi memenangkan parpol.

"Tentunya kondisi tersebut membuat parpol kemungkinan besar memilih calon secara kekeluargaan yang memang jelas akan memenangkan partai, atau yang populer untuk meraup suara maupun yang memiliki kekayaan untuk menjadi modal berkompetisi," kata Lucius.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: