Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Petinggi Startup Kripto dan Fintech Bakal Kembangkan Bisnis Aruvana

Mantan Petinggi Startup Kripto dan Fintech Bakal Kembangkan Bisnis Aruvana Kredit Foto: Aruvana
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Aruvana Virtual Semesta (Aruvana), perusahaan teknologi imersif asal Yogyakarta, telah mengumumkan bergabungnya dua anggota baru ke perusahaan, yakni Teguh Kurniawan Harmanda  sebagai Komisaris & Advisor dan Stanislaus MC Tandelilin sebagai Co-Founder Aruvana per Februari 2023.

Strategi ini diambil perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menggali potensi pengembangan industri teknologi imersif di Indonesia.

Baca Juga: Kantongi Dana Segar, Startup SaaS Ledgerowl Perkuat Dukungan untuk UMKM

Teguh Kurniawan Harmanda atau yang akrab disapa Manda memulai karier di bidang teknologi dan keuangan sejak tahun 2010. Sosok pemuda 34 tahun ini menekuni kariernya pada beberapa perusahaan yang berada di Eropa dan Asia sebelum akhirnya memutuskan melanjutkan karier di Indonesia dan telah menduduki berbagai posisi eksekutif hingga terakhir menjabat sebagai Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto, perusahaan perdagangan kripto pertama yang terdaftar secara resmi di Indonesia.

Rekam jejaknya tersebut membawa Teguh Kurniawan Harmanda dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) sejak 2020 lalu. Dia mengaku optimis bahwa potensi penerapan teknologi metaverse di Indonesia sangat besar. Namun, yang lebih penting, metaverse dapat menjadi salah satu kekuatan terbesar untuk mendorong percepatan ekonomi digital di Indonesia.

"Menurut saya, Indonesia sangat responsif melihat peluang pengembangan metaverse dibuktikan dengan meningkatnya technology adopter dari berbagai kalangan. Sebagai pelaku industri, kita harus dapat mengembangkan use case berbasis teknologi imersif yang multidimensional sehingga nantinya berpengaruh terhadap banyak bidang dan masyarakat luas. Lebih lanjut, hal ini juga berpotensi meningkatkan transaksi digital ekonomi di Indonesia," kata Manda dalam keterangan resminya, Sabtu (25/2/2023).

Manda juga meyakini teknologi imersif akan menjadi digital economy booster yang baik untuk Indonesia, selaras dengan goals Indonesia ingin menjadi digital economy hub di Southeast Asia. Dengan keterlibatannya di Aruvana, ia juga menekankan bahwa Aruvana akan mengambil peran untuk mendukung ekosistem industri teknologi imersif yang semakin baik di Indonesia.

Lebih jauh, Aruvana siap untuk membantu pemerintah merumuskan pengembangan teknologi metaverse serta mengedukasi pasar berkaitan dengan teknologi metaverse dan web3 sehingga awareness masyarakat baik dari kalangan pelaku industri, pengamat, maupun khalayak umum makin meningkat.

"Saya yakin Aruvana dengan tim yang berbakat dapat memberikan dampak kepada banyak pihak termasuk di antaranya masyarakat, industri, dan pemerintah. Kami sangat antusias untuk mengedukasi pasar dan menjadi penggerak yang dapat mempercepat proses spesifik yang berkaitan dengan metaverse atau web3," ungkapnya.

"Sebagai pelaku industri, kami akan mengembangkan use cases bagi banyak bidang sehingga dapat membantu membangun, mengembangkan, dan mengokohkan industri metaverse secara global. Kemudian terkait dengan regulasi, Aruvana siap membantu pemerintah merumuskan aturan yang sifatnya definitif. Ini diharapkan dapat membantu menghasilkan roadmap atau blueprint pengembangan metaverse di Indonesia," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: