Demokrat Disebut Belum Sepenuhnya Serius Mendukung Anies Baswedan, Pengamat Singgung Nilai Tawar yang Tinggi untuk AHY, Ada Apa?
Belum tegasnya Demokrat berkoalisi karena hanya melakukan deklarasi via siaran pers tertulis dianggap bentuk terjadinya tarik ulur kandidat pendamping Anies Baswedan. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terseret dalam pusaran roman koalisi ini.
Demokrat diyakini memperjuangkan AHY menjadi pendamping Anies.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, tidak meragukan lambannya Koalisi Perubahan karena ada faktor Demokrat yang bersikap hati-hati. Artinya, Koalisi Perubahan bukan sekadar Anies karena harus mengakomodasi kepentingan figur lain yang potensial digandeng menghadapi Pilpres 2024.
"Demokrat tahu sekali bahwa pemilu ini akan lebih besar efeknya kalau AHY jadi cawapres," katanya di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
Denny JA menilai wajar Demokrat bersikap hati-hati terkait pencapresan. Malahan langkah tersebut membawa Demokrat berada dalam posisi tawar (bargaining) tinggi di antara Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara internal telah memastikan mendeklarasikan Anies sebagai capres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement