Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Ideal Mengatur Keuangan untuk Suami Istri, Rumah Tangga Jadi Harmonis!

Cara Ideal Mengatur Keuangan untuk Suami Istri, Rumah Tangga Jadi Harmonis! Two people standing on brown wooden floor. | Kredit Foto: Unsplash/Marc A. Sporys
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak pasangan yang telah menikah bertengkar karena uang. Karena itulah, CEO ZAP Finance Prita Ghozie memberikan serangkaian tips mengatur keuangan antara suami istri. Ini akan membuat hubungan semakin harmonis karena adanya transparansi.

Permasalahan umum terjadinya pertengkaran hingga perceraian akibat masalah ekonomi justru bukan karena tidak ada penghasilan, melainkan karena tidak adanya komunikasi finansial dalam rumah tangga. Sehingga, muncullah pengelolaan keuangan rumah tangga yang salah.

Berikut 5 pengaturan keuangan rumah tangga yang dikutip dari YouTube ZAP Finance TV!

Baca Juga: Cara Melakukan Upselling dan Cross Selling di Bisnis Kuliner

1. Komunikasi

Komunikasi adalah dasar dari sebuah hubungan suami istri. Komunikasi bisa dilakukan kapan saja, asalkan dimulai dengan cara pandang yang sama, dilakukan saat santai serta dilakukan dengan pikiran yang tidak saling menyalahkan. Jika kita bisa melakukan itu, bisa dipastikan komunikasi dengan pasangan pun akan berjalan lancar.

2. Menentukan siapa manager keuangan dalam rumah tangga

Banyak yang menentukan bahwa manager keuangan dalam rumah tangga adalah istri. Namun, nyatanya setelah dibedah ternyata istri hanya berperan sebagai 'kasir'. Lantas, apa sih bedanya?
Manager keuangan bertugas mengelola aset termasuk investasi dan pinjaman yang dimiliki keluarga. Manager juga harus memberikan laporan keuangan tersebut. Sementara kasir keuangan bertugas membayar tagihan dalam rumah tangga. Sehingga manager keuangan bisa siapa saja, tidak harus istri. Yang terpenting adalah ia lebih pandai dalam mengelola keuangan.

3. Tentukan tujuan keuangan bersama

Umumnya ada lima tujuan keuangan keluarga, yaitu:

  • Pembelian rumah tinggal
  • Dana pendidikan anak
  • Dana kendaraan
  • Dana liburan
  • Dana pensiun

Kelima dana tersebut sebaiknya dibicarakan bersama pasangan, bagaimana cara mencapainya, kapan dan bagaimana sumber daya untuk mencapainya. Tanpa itu kita tidak tahu ke mana arah keuangan kita. Dana darurat juga penting dilakukan serta dana impian lainnya.

4. Berapa kontribusi penghasilan yang akan masuk ke dalam keuangan rumah tangga

Banyak pasangan yang akhirnya berdebat dalam permasalahan ini. Oleh karena itu Prita membagikan 5 tipe pengaturan keuangan untuk suami istri, berikut hasilnya:

  • Suami + Istri = 100% untuk keluarga -> cara ini dilakukan dengan menggabungkan gaji suami dan istri sehingga nominal konsumsi dalam rumah tangga dapat lebih besar dan tujuan keuangan dapat lebih cepat tercapai. Namun, kekurangannya adalah tak bebas melakukan alokasi belanja pribadi.
  • Suami = 100% untuk keluarga, istri untuk diri sendiri -> penghasilan suami sepenuhnya diberikan untuk keluarga, sementara penghasilan istri disimpan untuk istri sendiri. Dengan memakai cara ini, suami diberikan 'uang jajan' yang sudah disepakati sehingga bisa sama-sama senang. Namun, kalau istri tidak pandai mengelola keuangan, kesehatan keuangan keluarga terancam.
  • Suami 50-80% untuk keluarga, sisanya untuk diri sendiri. Sementara istri untuk diri sendiri -> cara ini memberikan suami kendali lebih besar terhadap keuangan pribadinya. Namun, kekurangannya jika ternyata uang kebutuhan rumah tangga yang diberikan suami ke istri kurang, istri berpotensi berutang yang justru bisa membawa masalah di kemudian hari. Sehingga, ujung-ujungnya adalah memperbaiki komunikasi.
  • Suami dan istri membagi tugas keuangan -> misalnya suami membayar cicilan, uang sekolah dan belanja bulanan. Kemudian istri membayar uang listrik, air dan liburan. Cara ini cukup win-win solution terutama bagi generasi sandwich. Namun, komunikasi tetap harus berjalan dengan baik. Ini karena jika salah satu pihak mengalami penurunan pendapatan, keuangan rumah tangga dapat berantakan.
  • Istri tahu beres -> semua kebutuhan keuangan keluarga ditanggung suami. Istri diberikan jatah sekian, jika kurang bisa meminta lagi. Dengan demikian suami lebih nyaman dan istri tidak banyak pikiran. Namun kekurangannya jika suami sakit, maka keuangan keluarga bisa berantakan.

5. Tentukan budget dan cara alokasi keuangan

Prita membagikan cara menentukan alokasi keuangan yaitu dengan ZAPFIN (Zakat, Assurance, Present consumption, Future spending and Investment).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: