Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Partai Demokrat Dinilai Jadi Penghambat Koalisi Perubahan, Ahli Sebut Mereka Kena Post Power Syndrome

Partai Demokrat Dinilai Jadi Penghambat Koalisi Perubahan, Ahli Sebut Mereka Kena Post Power Syndrome Kredit Foto: Partai Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deklarasi bersama Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024 masih mengundang pertanyaan besar. 

Partai Demokrat menolak jika disebut sebagai penghambat. Langkah mengambang Demokrat dianggap faktor post-power syndrome atau sindrom pasca-berkuasa.

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, meyakini Partai Demokrat tidak akan berpaling dari Koalisi Perubahan karena tak ada pilihan lain. 

Namun, dia menganggap wajar langkah Demokrat yang cenderung hati-hati menyatakan sikap mendukung Anies.

Baca Juga: Yakin Bisa Bawa Indonesia Bangkit, Aktivis Sarankan Muhammadiyah Dukung Penuh Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden

"Mungkin hal itu dipengaruhi oleh sindrom pasca-kekuasaan, di mana setelah 10 tahun berkuasa dan kini (Demokrat) tak lagi berkuasa. Menjadikan parpol ini demikian agak berhati-hati dalam berpolitik," jelasnya di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara formil telah mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi bakal capres pada Pilpres 2024. 

Kepastian tersebut ditunjukkan dari gelaran rakernas yang dilakukan Nasdem pada Oktober 2022, sedangkan PKS berdasarkan hasil musyawarah majelis syuro yang diputuskan belum lama ini.

Demokrat menyatakan sudah secara otomatis mendeklarasikan Anies sesuai dengan mekanisme berlaku. 

Sementara Nasdem menuntut deklarasi oleh Demokrat berdasarkan aturan organisasi partai, bukan konferensi pers. Artinya, sikap Demokrat masih dipertanyakan.

"Hal-hal penting seperti itu (koalisi dan pencapresan) tidak cukup disampaikan melalui pers rilis," kata Wakil Ketum Nasdem, Ahmad Ali, kepada Akurat.co, pada Jumat (10/2/2023).

Baca Juga: Kubu Lawan Mohon Pasang Kuping Baik-baik, Kubu Anies Baswedan Nyatakan Tak Takut Lawan Koalisi Besar, Siap-siap Aja!

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menegaskan pula proses internal telah dilalui untuk mendeklarasikan Anies. 

Dia menepis anggapan yang menyebut belum pastinya Koalisi Perubahan lantaran Demokrat memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres.

Wasisto tidak menampik Demokrat menunjukkan kesan mengambang, namun dia tidak menganggap hal itu sebagai bentuk tarik ulur.

"Saya pikir Demokrat sedang menunggu momentum yang tepat untuk secara internal dan kolektif secara koalisi mendukung Anies," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: