Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Lebih Rela Gibran Maju Pilgub Jateng, Kaesang Jadi Favorit Pengganti Posisi Sang Kakak

Masyarakat Lebih Rela Gibran Maju Pilgub Jateng, Kaesang Jadi Favorit Pengganti Posisi Sang Kakak Gibran dan Kaesang. | Kredit Foto: Instagram/kaesangp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta melakukan survei soal pengganti Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Surakarta. Hasilnya, nama sang adik, Kaesang Pangarep, ternyata ikut terjaring.

Ketua Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri Surakarta, Suwardi, mengatakan, nama Kaesang muncul jika Gibran dipastikan mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Pada survei yang dilakukannya, Kaesang berada di urutan kedua setelah Teguh Prakosa yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surakarta.

Baca Juga: Puji Kinerja Gibran, TGB: Pemimpin Muda yang Sederhana dan Dekat dengan Masyarakat

Nama Teguh Prakoso menduduki peringkat pertama dengan prosentase 17 persen dan urutan kedua adalah Kaesang dengan perolehan lima persen. "Selebihnya ada Budi Prasetyo, Achmad Purnomo, dan Ahyani yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Surakarta," katanya di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Senin (27/2/2023).

Dari sisi kerelaan masyarakat, menurut Suwardi, sebanyak 68 persen masyarakat rela jika Gibran maju sebagai calon gubernur pada Pemilu 2024. Meski demikian, sebagian pemilih cenderung lebih senang jika Gibran maju pada Pilgub Jateng dibandingkan Pilgub DKI Jakarta.

"Mayoritas warga Surakarta lebih banyak yang tidak rela Gibran maju Pilgub DKI dibanding bila maju Pilgub Jateng. Jika Gibran meniti karier politik lebih tinggi di 2024, masyarakat Solo lebih merelakan Gibran maju Pilgub Jateng dibanding Pilgub DKI," kata Suwardi.

Baca Juga: Gibran Dinilai Jadi Pemuda Pemersatu Tiga Capres Unggulan, Haris KNPI: Cocoknya Jadi Cawapres

Sementara itu, survei dilakukan dengan melibatkan sebanyak 560 koresponden di 56 titik yang dilakukan dengan instrumen data kuesioner tertutup. "Selain itu, ada wawancara langsung atau face to face dengan margin of error 4,5 persen," kata Suwardi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: