Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Bongkar Habis Strategi Kubu Anies Baswedan Soal Sosok Cawapres, Ternyata Oh Ternyata...

Pengamat Bongkar Habis Strategi Kubu Anies Baswedan Soal Sosok Cawapres, Ternyata Oh Ternyata... Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan calon presuden dati Partai Nasdem Anies Baswedan melakukan salam komando di kantor DPP Demokrat Jakarta, Jumat (7/10/2022). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai, Demokrat yang dipertanyakan mengenai keseriusan mendukung Anies karena belum melakukan seremonial Deklarasi, disebut masih menunggu momentum tepat untuk mendeklarasikan Anies Baswedan.

Sebab, pada saat pertemuan dengan Surya Paloh di markas Demokrat beberapa hari lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bakal menggerakkan mesin partai demi kemenangan Koalisi Perubahan. 

Namun, deklarasi Anies Baswedan yang berbarengan dengan cawapres pendamping nampaknya tidak akan diumumkan secara bersamaan. 

Baca Juga: Nha Lho... Fix Bakal Ditinggal Kabur? Muhaimin Iskandar Mengaku Tak Diberi Tahu Soal Pertemuan Prabowo Subianto dan Khofifah

"Saya melihatnya bisa jadi cawapresnya dikosongkan dulu agar tidak dibaca oleh lawan. Biar bisa jadi misteri, biar bisa jadi rahasia dulu, biar tidak dibaca langkah-langkah politik Koalisi Perubahan itu," jelasnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (27/2/2023). 

Menurut Ujang, apabila nama cawapres diumumkan bersamaan dengan deklarasi Partai Demokrat terhadap Anies Baswedan bisa menjadi kelemahan yang dimanfaatkan oleh lawan politik. Terlebih jika nantinya Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang diumumkan menjadi pendamping Anies. 

"Kalau nama cawapresnya langsung muncul dipaketkan Anies-AHY akan di-bully, akan dihabisi juga oleh relawan lawan politik. Kemungkinan besar tidak dulu diumumkan cawapresnya untuk menghindari terbacanya strategi politik Koalisi Perubahan," ujarnya.

Lebih lanjut, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu menilai bahwa peluang AHY mendampingi Anies Baswedan masih memerlukan perbincangan mendalam dengan PKS sebagai salah satu partai pengusung. Pasalnya, jika pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan AHY di markas Demokrat dijadikan acuan AHY mendampingi Anies dinilai belum sah karena tidak melibatkan PKS. 

Baca Juga: Dihantam Isu Nggak Boleh Nyapres Kalau Prabowo Maju, Jawaban Anies Baswedan Auto Bikin Mingkem: Saya Sudah Menuntaskan Tugas di Jakarta!

"Pertemuan Surya Paloh dengan AHY waktu lalu belum dengan PKS. Jadi kalau cawapresnya AHY, belum mengerucut juga. Kalau sudah tiga partai bertemu, baru ada arah seperti itu. Kalau masih dua arah antara Surya Paloh dengan AHY, Nasdem dengan Demokrat saya kira masih belum cawapresnya mengarah ke AHY," tandas Ujang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: