Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gray Zone Operation China Ancam Kedaulatan, Pakar: Indonesia Harus Belajar dari Filipina

Gray Zone Operation China Ancam Kedaulatan, Pakar: Indonesia Harus Belajar dari Filipina Kredit Foto: Reuters/Beawiharta

Menurut Renato, perilaku China di atas menyebabkan pemerintahan Presiden Duterte mengubah respons. Bila pada awalnya Duterte kurang menganggap serius insiden-insiden yang terjadi antara aparat Filipina dan China, maka pada sekitar tahun 2020 an, pemerintah Filipina akhirnya menyadari bahwa sikap yang mengecilkan insiden-insiden yang terjadi dengan China justru memberi ruang bagi Beijing untuk meningkatkan agenda ekspansi maritimnya.

Oleh karenanya, Filipina mulai memberikan respons yang lebih keras dan serius terhadap berbagai insiden di atas, antara lain dengan makin memperkuat patroli penjaga kedaulatan di wilayah perairan yang masih berada dalam sengketa.

Baca Juga: Filipina Dipepet, Cengkraman Amerika Makin Kuat, Awas China Bisa Murka!

Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI) yang juga pemerhati China dari UPH, Johanes Herlijanto, menilai pengalaman Filipina menghadapi operasi gray zone China membawa implikasi yang penting bagi Indonesia.

Petama-tama, pengalaman Filipina memperlihatkan bahwa Indonesia, yang juga mengalami berbagai insiden dengan Cina di wilayah ZEE di perairan Natuna, bukan satu-satunya negara yang menjadi target dari operasi gray zone China.

Kedua, apa yang terjadi dengan Filipina memperlihatkan bahwa keputusan untuk menjalin hubungan mesra dengan China, seperti yang dilakukan oleh Presiden Durtete di awal pemerintahannya, tidak serta merta membuat China menghentikan, atau bahkan sekedar mengurangi, operasi gray zone mereka.

Hal lain yang juga menjadi hikmah dari pengalaman Filipina adalah, bahwa bersikap santai dan tidak menganggap serius insiden insiden yang terjadi dengan China bukankah sikap yang tepat. Sikap ini justru menambah semangat China untuk meningkatkan sikap agresifnya, karena kurang memperoleh tantangan yang serius.

Berkaca dari hal di atas, Indonesia perlu melanjutkan sikap serius yang sudah ditunjukan terkait upaya menjaga kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di perairan Natuna yang sering menjadi target aktivitas gray zone China.

“Pengalaman Filipina menghadapi grey zone China di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Filipina merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia juga menghadapi strategi grey zone China di wilayah ZEE Indonesia di perairan Natuna,” kata Johanes

Upaya meningkatkan kekuatan militer dan kehadiran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut di wilayah ZEE terluar perlu untuk terus dilakukan.

Dan yang juga harus digaris bawahi adalah Indonesia perlu untuk berdiskusi dan berbicara dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk mencari solusi bagi isu operasi gray zone China di wilayah Asia Tenggara.

Statemen terakhir ini diamini juga oleh Renato, dengan memberi penekanan pada kerja sama antara negara-negara maritim Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: