Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puji Kinerja Kepemimpinan Jokowi, Bamsoet: Ekonomi Indonesia Tumbuh Baik di 2023

Puji Kinerja Kepemimpinan Jokowi, Bamsoet: Ekonomi Indonesia Tumbuh Baik di 2023 Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan bangsa Indonesia patut bersyukur bahwa dalam menghadapi tahun politik 2023, ekonomi Indonesia ditandai pertumbuhan yang cukup baik mencapai 5,31 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak tahun 2014 dan menandai Indonesia telah mampu mengelola tantangan New Normal pasca pandemi Covid-19.

Dia menuturkan, pencapaian besar di akhir tahun 2022 juga ditutup dengan meningkatnya kepercayaan internasional terhadap Indonesia yang sukses memegang Presidensi G-20. Dilanjutkan dengan terpilihnya Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023 yang berarti Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara akan meningkatkan No suggestions dalam mewujudkan visi besar, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Baca Juga: Jepang Dilewati, Alasan Kereta Cepat dari China Dilirik Jokowi: Jakarta-Bandung Hanya Setengah Jam!

"Tidak hanya agenda kenegaraan, saya sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia bersama para pecinta olahraga dan mobilitas otomotif juga bangga, karena di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia terus diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah berbagai event kejuaraan motorsport bergengsi dunia," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/23).

"Setelah di tahun 2022 lalu kita sukses menjadi tuan rumah MotoGP, World Superbike, MXGP, Formula E, hingga Asia Pacific Rally Championship, di tahun 2023 ini kita akan kembali mendapatkan kepercayaan serupa. Bahkan telah ditambah dengan kehadiran F1 Powerboat di Danau Toba yang sukses diselenggarakan akhir pekan lalu," tambahnya.

Dia menuturkan bangsa Indonesia juga harus tetap waspada. Mengingat tahun ini dunia juga dihadapkan pada situasi ekonomi global yang sulit. Meningkatnya suku bunga di Amerika Serikat melalui The Fed pada 1 Februari 2023 hingga 4,75 persen untuk mencegah inflasi yang tinggi di Amerika Serikat, berpotensi memicu arus balik modal ke negara negara maju. Sehingga berpotensi membuat gejolak pasar di negara-negara berkembang.

"Ditambah perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai hingga saat ini, juga akan memperluas krisis energi dan pangan yang menjadikan harga kebutuhan pokok dunia terus meroket," jelas Bamsoet.

Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan juga kepercayaan internasional yang menguat tersebut harus menjadi bekal dalam menatap Indonesia yang lebih baik di masa depan. Karenanya, pada Pileg dan Pilpres nanti diharapkan terpilih calon-calon anggota legislatif yang berkualitas, sekaligus terpilih pemimpin terbaik yang dapat menahkodai Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Efek Mario Dandy, Sinyal Turunnya Animo Bayar Pajak Era Jokowi Terus Disoroti: Harus Ada Gebrakan...

"Di sinilah pentingnya kerja sama segenap pemangku kepentingan untuk memastikan agar kondusifitas bangsa dapat dipertahankan. Seluruh anggota MPR harus turut terlibat di tengah masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan riil melalui kerja sama erat dengan pemerintah. Sehingga, roda pemerintahan dapat berjalan stabil meskipun kita tengah disibukkan dengan agenda demokrasi nasional," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: