Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Tahun 2022, Maybank Bukukan Laba Bersih Rp28,09 Triliun

Tutup Tahun 2022, Maybank Bukukan Laba Bersih Rp28,09 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Christoph Theisinger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maybank, bank terbesar ke-empat di Asia Tenggara berdasarkan aset, membukukan laba bersih sebesar RM8,23 miliar atau sekitar Rp28,09 triliun (Kurs BI: Rp3.414/ MYR) untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022 (FY22). Maybank mencatat laba sebelum pajak (PBT) naik 11,6% menjadi RM12,15 miliar dari RM10,89 miliar setahun sebelumnya.

Pencapaian ini didukung oleh kegiatan ekonomi regional yang membaik dimana kondisi ini telah mendorong peningkatan pendapatan operasional Grup serta menurunnya net impairment losses. 

Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa, mengatakan bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan. Namun demikian Grup telah mencatat pertumbuhan jumlah nasabah, dan di saat yang sama mempertahankan pertumbuhan Grup secara menyeluruh keseluruhan yang patut dipuji yang terlihat dari peningkatan hasil kuartal keempatnya. Baca Juga: Maybank Indonesia Bukukan Laba Sebelum Pajak Rp2,04 Triliun di Tahun 2022

“Kami tetap fokus dalam memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah dan di saat sama memenuhi tujuan kami yakni dengan terus membangun relasi yang bermakna dengan para pemangku kepentingan kami. Selain itu, kami juga terus berupaya untuk menciptakan masa depan yang layak bagi semua melalui praktek keberlanjutan di seluruh kegiatan operasional Grup untuk mendorong terwujudnya perubahan yang positif, selaras dengan misi, Humansing Financial Services," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Sementara itu, Group President dan CEO Maybank, Dato' Khairussaleh Ramli mengatakan, Maybank telah mencatat pertumbuhan top line yang mencerminkan kekuatan dan ketahanan yang telah dipersiapkan sejak beberapa tahun terakhir ditambah dengan akses regional dengan beragam profil serta kebutuhan nasabah sebagai keunggulan kompetitif dan berfokus pada customer experience.

“Kami menerapkan strategi M25+ melalui serangkaian strategic program (SP) untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan membangun kapabilitas sumber daya manusia dan teknologi. Di samping itu, kami juga akan melipatgandakan bisnis yang ada serta meningkatkan kualitas aset guna meningkatkan kinerja di sepanjang perjalanan kami ke depan. Implementasi SP M25+ bertumpu pada lima hal utama yaitu, mengintensifkan customer centricity, mempercepat digitalisasi dan modernisasi teknologi. Selain itu, memperkuat kehadiran Maybank di seluruh wilayah, mendorong posisi kepemimpinan Maybank dalam agenda keberlanjutan dan memperkuat kepemimpinan Perbankan Syariah di tingkat global," jelasnya.

Adapun pada tahun 2022, pendapatan operasional bersih (net operating) Maybank tumbuh kuat menjadi RM27,62 miliar yang didukung dengan pendapatan berbasis dana bersih (net fund based) naik 8,4% Y-o-Y menjadi RM20,69 miliar, didukung pertumbuhan kredit yang lebih kuat di pasar Malaysia sebesar 6,7% dan Indonesia sebesar 5,8%, serta marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang meningkat 7 bps seiring dengan kenaikan suku bunga. Sementara pendapatan non-bunga (NOII) naik 9,0% menjadi RM6,93 miliar terutama dari keuntungan mark-to-market atas kewajiban keuangan dan keuntungan selisih kurs.

Biaya operasional tercatat lebih tinggi menjadi RM12,81 miliar dibandingkan dengan RM11,52 miliar pada tahun sebelumnya karena normalisasi aktivitas bisnis dan biaya penyesuaian, serta biaya penukaran poin hadiah kartu kredit. Meskipun demikian, Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan naik 6,3% Y-o-Y yang merupakan level tertinggi menjadi RM14,81 miliar.

Net impairment losses atau kerugian penurunan nilai tercatat turun 13,7% menjadi RM2,79 miliar didukung terutama oleh biaya provisi kredit bersih yang turun 17,6% menjadi RM2,19 miliar. Kualitas aset semakin meningkat, Grup mencatat peningkatan kualitas aset dengan rasio Gross Impaired Loan (GIL) turun 42 bps menjadi 1,57% pada Desember 2022 dari 1,99% setahun lalu. Baca Juga: Maybank Nilai Kondisi Pasar dan Prospek Ekonomi 2023, Jadi Momen Tepat untuk Waran Terstruktur

Sementara itu, cakupan kerugian kredit (loan loss coverage) menguat, menjadi 131,2% pada Desember 2022 dari 111,9% sebelumnya didukung oleh menurunnya volume kredit yang mengalami penurunan nilai maupun yang sedang dalam pemulihan, sesuai dengan prinsip manajemen risiko kredit yang sehat.

Di sisi lain, Maybank melanjutkan strategi untuk mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang kuat. Maybank mencatat rasio modal CET1 sebesar 14,78%, dan total rasio modal sebesar 18,20% per 31 Desember 2022, menjadikannya sebagai salah satu bank berkapitalisasi terbaik di kawasan Asia. Rasio cakupan likuiditas Grup (liquidity coverage ratio) berada pada posisi sehat mencapai 145,4, jauh di atas persyaratan peraturan sebesar 100%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: