Militer Taiwan Girang, Bantuan Persenjataan Pentagon Rp9,45 Triliun Akhirnya Disetujui
Amerika Serikat telah menyetujui potensi penjualan senjata baru senilai 619 juta dolar AS (Rp9,45 triliun) kepada Taiwan, termasuk rudal untuk armada jet tempur F-16.
Pentagon mengatakan pada Rabu (1/3/2023) bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan senjata dan peralatan ke Taiwan yang mencakup 200 rudal anti-pesawat Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan 100 rudal AGM-88B HARM yang dapat menghantam stasiun radar darat.
Baca Juga: Amerika Cari-cari Dukungan Sekutu buat Sanksi China atas Perang Ukraina
"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada kemampuan penerima untuk menyediakan pertahanan wilayah udaranya, keamanan regional, dan interoperabilitas dengan AS," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.
Penjualan senjata ini kemungkinan akan memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing, yang telah berulang kali menuntut agar kesepakatan semacam itu dihentikan.
Alasannya, itu dianggap sebagai dukungan yang tidak beralasan bagi Taiwan yang diperintah secara demokratis, sebuah pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut akan membantu "mempertahankan wilayah udara secara efektif untuk menghadapi ancaman dan provokasi dari militer Komunis" dan akan meningkatkan persediaan pertahanan.
Raytheon Technologies dan Lockheed Martin adalah kontraktor utama. China telah menjatuhkan sanksi kepada kedua perusahaan tersebut karena menjual senjata kepada Taiwan.
Taiwan telah mengeluh selama tiga tahun terakhir ini tentang peningkatan aktivitas militer China di dekat pulau tersebut karena Beijing berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement