Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Pertamax Naik, Kadin: Perlu Diversifikasi Sumber Energi

Harga Pertamax Naik, Kadin: Perlu Diversifikasi Sumber Energi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dapat memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Menurutnya, meskipun kenaikan harga ini ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar dan faktor-faktor seperti harga minyak mentah global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan harga ini tetap dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat, terutama pengguna BBM Pertalite, untuk beralih ke Pertamax.

"Ini akan menyulitkan masyarakat untuk meminimalisasi penggunaan BBM bersubsidi," ujar Arsjad dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga: YLKI: Masyarakat Tidak Akan Sulit Terbiasa dengan Harga BBM Nonsubsidi Fluktuatif 

Arsjad mengatakan, untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan harga Pertamax, ia menilai bahwa pentingnya diversifikasi sumber energi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional.

"Kita perlu memperkuat program energi baru terbarukan, terutama untuk memberikan insentif untuk penggunaan kendaraan listrik beserta penguatan ekosistem industri kendaraan listrik. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diyakini akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak,” ujarnya. 

Ia juga mengimbau pemerintah untuk mendorong peningkatan realisasi investasi di energi terbarukan melalui implementasi kerangka kebijakan dan peraturan yang konsisten, mempercepat pengadaan PLN.

Juga dengan mempersingkat proses negosiasi power purchasing agreement (PPA) dan menyederhanakan pembebasan lahan, izin lingkungan serta berbagai penguatan infrastruktur dan teknologi. 

"Semua upaya ini akan membantu mencapai target Grand Strategi Energi Nasional, yaitu mencapai target bebas emisi atau net zero emission pada 2060," ucapnya. 

Lanjutnya, ia juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada BBM sebagai bagian dari upaya bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan ekonomi Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: