Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Bakal Ditinggal Kabur? Pengamat Sebut Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Tanda NasDem Bisa Kembali ke Pangkuan Jokowi

Anies Baswedan Bakal Ditinggal Kabur? Pengamat Sebut Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Tanda NasDem Bisa Kembali ke Pangkuan Jokowi Kredit Foto: Gerindra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Ketum Nasdem Surya Paloh dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (5/3/2023) jadi sorotan.

Pertemuan tersebut dinilai bermakna ganda. Pertemuan kedua ketum parpol pendukung pemerintah menunjukkan rivalitas menuju pemilu tak terelakkan dan harus dihadapi dengan elegan. Namun terdapat sisi lain yang seolah hendak disampaikan.

Pengamat politik, Adi Prayitno menilai, safari politik yang dilakukan Surya Paloh dengan ketum-ketum parpol, kecuali Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), selepas bertemu Presiden Jokowi pada akhir Januari 2023 seolah mempertegas posisi Nasdem sebagai parpol pendukung pemerintah. Paloh bersinergi dengan ketum-ketum parpol lainnya dan tidak berseberangan dengan Istana.

Baca Juga: Dengar Anies Baswedan Kirim Sinyal Bakal Lanjutkan Proyek IKN, Rocky Gerung Langsung Kritik Keras: Anies Jadi Sales-nya Jokowi!

“Setelah Surya Paloh ke Istana bertemu Jokowi beberapa waktu lalu, Surya Paloh maraton bertemu Gerindra dan Golkar. Ini jadi sinyal bahwa Nasdem terlihat bisa ditarik ke dalam kembali agar tak melulu dihadap-hadapkan dengan Istana,” kata Adi, di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Surya Paloh bertemu Prabowo dengan dalih melakukan kunjungan balasan. Pertemuan berlangsung tertutup namun keduanya melakukan konferensi pers bersama yang pada intinya menekankan menghormati sikap politik masing-masing partai.

Nasdem menegaskan mendukung Anies Baswedan sebagai capres sementara Gerindra solid mencapreskan Prabowo.

Pertemuan yang dipertontonkan dalam panggung depan membawa pesan penting sekeras apapun persaingan politik tak perlu membawa perpecahan.

Menurut Adi, makna tersebut penting agar publik terdidik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: