Tangani Efek Buruk Mario Dandy, Menterinya Jokowi Malah Ngeblunder Lagi: Dia Bisa-bisanya Mengancam Rakyat...
Mereka mengaku taat bayar pajak, tapi pegawai DJP saja membayar pajak yang tak sesuai seharusnya.
Fenomena itu direspon cepat Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia melakukan berbagi manuver mengembalikan kepercayaan publik terhadap kementeriannya. Mulai dari jumpa pers, hingga mengunggah pernyataan khusus di media sosial pribadinya.
Baca Juga: Menantunya Jokowi Saja Tak Mau Mengurusi, Karyanya Anies Baswedan Disoroti: Sebuah Jebakan Batman...
Pada 28 Februari, ia mengunggah momen dirinya menghadiri acara Indonesia Economic Outlook 2023. Di keterangan foto, bendahara negara itu menyinggung soal kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Tahun 2022 bukan tahun yang mudah. Harga-harga energi (BBM- listrik)- makanan melonjak sangat ekstrim. APBN bekerja keras extraordinary - melindungi rakyat dan ekonomi,” ungkapnya, dikutip Fajar.co.id dari @sminsrawati.
Ia menuturkan, pajak merupakan penerimaan negara tertinggi dalam keuangan negara. Saking pentingnya, ia bilang Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa naik tiga kali lipat jika rakyat tak taat pajak.
“Penerimaan negara (termasuk pajak yang tumbuh tinggi diatas 48% (hingga Januari 2023) -digunakan untuk membayar subsidi energi yang naik sangat tajam -3 kali lipat -mencapai Rp 505 Triliun dan Bantuan sosial mencapai Rp 417 Triliun, dan terus membangun infrastruktur untuk mendukung pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Pernyataan tersebut ramai di tanggapi belakangan ini. Penjelasan Sri Mulyani itu dianggap ancaman, agar rakyat taat bayar pajak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement