
Pemilik @moscow_cabang_bali, mengatakan para bule mengiklankan hal-hal seperti bisnis tato, tur, persewaan sepeda motor, layanan binatu, ahli kecantikan, kelas yoga, fotografi, pelajaran mengemudi, kultus, dan bahkan taruhan poker.
"Mereka memiliki keberanian untuk mempromosikan semuanya. Sik mbok ya, jika melanggar hukum lebih baik diam saja dan tahu tempatnya. Sebagai gantinya, mereka memasang spanduk, iklan Instagram, dan bahkan menyebarkan pamflet," tegasnya.
Baca Juga: Motret 'Sembarangan' di Bali, Warga Negara Putin Ini Dipulangin Lagi ke Rusia
Kepada Coconuts Bali, dijelaskan, lahirnya akun tersebut karena pemerintah menutup mata dengan mendukung pelanggaran.
"Saya merasa pemerintah tidak hadir dan praktik-praktik ini dibiarkan begitu saja. Ini memberi kesan bahwa hukum kita ompong dan mudah diruntuhkan," ujarnya menambahkan.
"Dan bukan hanya saya yang melakukan ini, saya mengumpulkan informasi dan laporan tentang pelanggaran dari publik, dan volume yang saya dapatkan telah meyakinkan saya bahwa masalah ini perlu disorot agar tidak ada lagi pelanggaran hukum," pungkas orang di balik @moscow_cabang_bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement