Waduh, Korea Selatan Langsung Kirim Utusan buat Protes Keras Chips Act Amerika
Menteri Perdagangan Korea Selatan akan melakukan kunjungan kerja ke Washington untuk menyampaikan keprihatinannya tentang Chips Act Amerika Serikat. Salah satu alasannya adalah dapat membuat Paman Sam menjadi tujuan investasi yang kurang menarik.
Selama kunjungannya, Menteri Perdagangan Korea Selatan Ahn Duk-geun berencana untuk bertemu dengan para pejabat senior dari Departemen Perdagangan AS dan Gedung Putih serta para pejabat dari lembaga-lembaga pemikir utama untuk mendiskusikan Chips Act.
Baca Juga: Awas, Adik Kim Jong Un Bakal Tatap Terus Pergerakan Amerika dan Korea Selatan
Pemerintahan Joe Biden bulan lalu mengatakan bahwa mereka akan mewajibkan perusahaan-perusahaan yang memenangkan dana sebesar 52,7 miliar dolar AS dari Chips Act untuk membagi kelebihan keuntungan dan menjelaskan bagaimana mereka berencana untuk menyediakan penitipan anak yang terjangkau.
Dilansir Reuters, Chips Act memainkan peran sentral dalam upaya pemerintahan Biden untuk membawa manufaktur semikonduktor ke dalam negeri, dan keberhasilannya sangat penting bagi ambisi AS untuk tetap berada di depan China di pasar global.
Meskipun insentif tersebut sangat penting untuk keputusan investasi para pembuat chip, beberapa persyaratan untuk menerima subsidi menempatkan pembuat chip Korea Selatan Samsung Electronics Co Ltd dan SK Hynix Inc pada posisi yang sulit saat mereka memutuskan apakah akan mengajukan permohonan pendanaan, ujar para pejabat pemerintah Korea Selatan.
"Pemerintah Korea Selatan akan menjelaskan bahwa kondisi-kondisi dalam Chips Act dapat memperdalam ketidakpastian bisnis, melanggar hak-hak manajemen dan teknologi perusahaan serta membuat Amerika Serikat menjadi kurang menarik sebagai pilihan investasi," ujar kementerian perdagangan Korea Selatan.
Di bawah Chips Act, perusahaan yang menerima insentif diharuskan untuk berbagi dengan pemerintah AS sebagian dari keuntungan mereka yang melebihi proyeksi awal dengan ambang batas yang telah disepakati.
Perusahaan yang memenangkan subsidi chip akan dilarang untuk terlibat dalam penelitian bersama dan upaya lisensi teknologi atau memperluas kapasitas produksi semikonduktor di negara-negara asing yang menjadi perhatian seperti China selama 10 tahun. Baik Samsung Electronics maupun SK Hynix mengoperasikan pabrik chip di China.
Para pembuat chip juga khawatir tentang persyaratan untuk menyerahkan informasi tentang proyeksi laba dan operasi, karena dianggap sebagai rahasia dagang, kata para analis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement