Presiden Belarusia Bilang Volodymyr Zelensky Itu Hanyalah Sampah
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengecam rekannya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan menuduhnya berusaha menyeret Belarusia ke dalam konflik Kiev dengan Moskow.
Pada Selasa (8/3/2023), Lukashenko mengatakan kepada media bahwa sebuah pesawat pengintai A-50 Rusia mengalami kerusakan kecil dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di pangkalan udara Machulishchy di Belarusia minggu lalu, dan menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh "teroris" yang direkrut oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU).
Baca Juga: Aktivis Belarusia: Pesawat Militer Rusia Diledakkan di Dekat Minsk
"Hanya ada satu kesimpulan ... Presiden Zelensky hanyalah sampah. Hanya sampah, karena operasi semacam itu tidak pernah dilakukan tanpa persetujuan kepala negara dan panglima tertinggi. Saya mengatakan ini sebagai seorang presiden," kata pemimpin Belarusia itu.
Kata yang tepat yang digunakan Lukashenko adalah "gnida", yang dalam bahasa Rusia berarti telur kutu atau nit.
Menurut Lukashenko, Zelensky "telah berputar-putar di sekitar Belarus" dan berbicara tentang penandatanganan "pakta non-agresi" antara Kiev dan Minsk di bawah naungan PBB, tetapi "pada saat yang sama" melakukan hal-hal seperti ini.
"Saya tahu bahwa mereka ingin menyeret kita ke dalam perang atas perintah Amerika," kata Lukashenko.
Dalam sebuah komentar yang ditujukan kepada pemerintahan Zelensky, ia menyatakan: "Jika Anda berpikir bahwa dengan menantang kami dengan cara ini, Anda akan dapat menyeret kami ke dalam perang besok... maka Anda keliru."
Pemimpin Belarusia ini pertama kali mengungkapkan bahwa Ukraina telah menawarkan "pakta non-agresi" kepada negaranya pada akhir Januari.
Saat itu, Lukashenko mengatakan bahwa perjanjian semacam itu akan berlebihan, karena Minsk tidak memiliki rencana agresif terhadap tetangganya.
Belarusia adalah sekutu dekat Rusia, dengan kedua negara membentuk kelompok militer gabungan di wilayah Belarusia pada musim gugur. Menurut Minsk, hal ini diperlukan untuk mengatasi ancaman yang dirasakan dari Barat, yang katanya sangat ingin melibatkan Belarusia dalam konflik Ukraina untuk memperluas garis depan dan meregangkan sumber daya pasukan Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement