“Kini ratu utang menuai kemarahan publik. Bergaya paling bersih dan jago ngoceh, ternyata hanyalah cara untuk menutupi busuknya watak korup yang sangat bengis di Kemenkeu,” beber aktivis 98 ini.
Lebih jauh kata dia, bukan kali pertama skandal besar menyeret Sri Mulyani. Tapi, pasca Pilpres 2009, misionaris IMF tersebut diduga menjadi operator dalam kasus Bank Century Rp6,7 triliun.
“Ihwal kasus maling uang rakyat tersebut juga menyeret mantan Wapres Bodeono selaku eks Gubernur Bank Indonesia. Tapi, kedua aktor mirip belut, bergerak licin dan lolos dari tanggungjawab. Dugaan publik 'dilindungi SBY',” ucapnya.
“Kini si Ratu Utang kembali membuat keonaran yang super dahsyat. Markas 'depkolektor negara' yakni Ditjen Pajak & Bea Cukai serta kawanan Kemenkeu terseret aliran skandal Rp300 T,” lanjutnya.
Faizal mengatakan, Sri Mulyani yang gemar menggunakan topeng anti korupsi, terbukti dalam waktu yang lama membiarkan loyalinya menggarong uang rakyat.
“Kejahatan 300 T terbongkar jelang pemilu 2024. Luar biasa besar dan harus diusut tuntas,” tutur Faizal.
“Umat Islam yang kalian hinakan & zalimi, kini menyaksikan dengan sangat jelas bahwa Kemenkeu menjadi sarang iblis berdasi. Para garong dan bandit pencuri uang negara bersekutu di balik topeng toleransi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD, mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu.
Baca Juga: Bernafsu Masuk Istana Jokowi, Kubu AHY Teguh Menginginkan Slot Duetnya Anies Baswedan
“Ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 T di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai” kata Mahfud saat berada di kampus UGM Yogyakarta, pada Rabu (08/03/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement