Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Bali Jadi 'Melting Pot' Bule Rusia dan Ukraina, Tukar Cerita Sampai Akhirnya Jadi Sahabat

Ketika Bali Jadi 'Melting Pot' Bule Rusia dan Ukraina, Tukar Cerita Sampai Akhirnya Jadi Sahabat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Sejak invasi Rusia di Ukraina dimulai, Parq Ubud menjadi surga bagi orang Rusia dan Ukraina di Pulau Bali, Indonesia.

Parq Ubud yang merupakan kompleks luas dengan fasilitas apartemen, restoran, co-working space, dan lainnya menjadi tempat interaksi bagi turis Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Disebut Gegara VoA, Akhirnya Para Bule Rusia Banjiri Bali, Lihat Datanya

Seorang turis Rusia, Polina Ptushkina (21 tahun) tiba di Bali pada Maret 2022 setelah menghabiskan beberapa pekan di Dubai. Dia desainer berusia 21 tahun untuk start-up cryptocurrency.

Ptushkina mengatakan, dia ikut berpartisipasi dalam aksi protes di jalan-jalan Moskow pada awal invasi.  

“Saya pikir ini tidak nyaman, karena Anda merasa malu dengan apa yang terjadi,” kata Ptushkina, dilaporkan New York Times, 15 Januari 2023.

Ptushkina menceritakan percakapan canggung dengan seorang wanita Ukraina yang sedang duduk di sebelahnya di co-working space, Parq Ubud. Wanita itu bertanya kepada Ptushkina dan rekan-rekannya apakah mereka orang Ukraina.

“Maaf, kami dari Moskow,” jawab Ptushkina.

Wanita itu kemudian bertanya kepada Ptushkina apa yang membuatnya menyesal dari perang tersebut. Keduanya saling bertukar cerita, dan kini mereka berteman.

Sementara beberapa pria Rusia berusia 30-an mengatakan, mereka pergi ke Bali untuk menghindari wajib militer. Sejumlah turis Rusia yang ada di Bali menentang perang, tetapi mereka juga berhati-hati dalam membahas kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bagi beberapa orang Ukraina yang ada di Parq Ubud, melihat orang Rusia di sekitar adalah pengingat yang menyakitkan tentang apa yang terjadi di kampung halaman.

“Kami tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang Rusia. Ini sangat sulit bagi kami," kata kepala eksekutif perusahaan perjalanan online, Paulo Tarasyuk.

Menurut Tarasyuk, tidak perlu membicarakan perang dengan orang Rusia, karena mereka memiliki informasi mereka dan orang Ukraina juga memiliki informasi kami sendiri.

Pada musim semi tahun lalu, dia membantu 10 orang Ukraina pindah ke Bali. Tarasyuk mengatakan, dia masih menerima permintaan bantuan dari orang-orang di Ukraina

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: