Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Listing, Saham TRON Teraktif dan Jadi Top Gainers

Usai Listing, Saham TRON Teraktif dan Jadi Top Gainers Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), emiten penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT), ramai ditransaksikan investor dalam 2 hari perdagangan terakhir usai tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 8 Maret 2023.

Berdasarkan data perdagangan BEI, dalam 2 hari terakhir saham TORN ditransaksikan mencapai Rp 277,29 miliar. Jumlah tersebut akumulasi dari perdagangan hari pertama Rabu yakni Rp 131,67 miliar dan Kamis ini (9/3) Rp 145,62 miliar.

Pada perdagangan pertama Rabu, saham TRON melesat 31,11% dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dan ditutup di level Rp 236 per saham. Pada Kamis (9/3), saham TRON lagi-lagi melesat 15,25% ke level Rp 272 per saham dengan harga rata-rata ditransaksikan di level Rp 255,65 per saham.

Volume transaksi pada perdagangan Kamis mencapai 569,47 juta saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap mencapai Rp 802,40 miliar. Ini menjadikan saham TRON paling aktif nomor tiga pada perdagangan Kamis setelah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE).

Baca Juga: Resmi Mejeng di Bursa dan Raih Dana Rp135 Miliar, TRON Siap Ekspansi di 2023

Tak hanya aktif ditransaksikan, saham TRON juga masuk saham top gainers atau deretan saham-saham dengan keuntungan (cuan) harian terbesar di BEI pada perdagangan Kamis di urutan 5 besar, bersama dengan saham SAGE, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Menthobi Karyatama Tbk (MKTR), dan PT Vastland Indonesia Tbk (VAST).

Dalam 2 hari terakhir, net foreign buy atau beli bersih investor asing di saham TRON mencapai Rp 25,80 miliar di semua pasar, terbanyak di pasar negosiasi dan tunai.

Pada Rabu pekan ini, PT TKDN resmi listing dengan menawarkan sebanyak 750.000.000 saham biasa atau 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga perdana Rp 180 per saham, sehingga perseroan berhasil mengantongi dana IPO sebesar Rp 135 miliar.

Minat saham TRON sudah terlihat pada masa penawaran umum. Berdasarkan sistem e-IPO, pada masa IPO itu, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali, yang mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 38 provinsi di seluruh Indonesia dan 6 negara di dunia di antaranya China, Italia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Malaysia.

Baca Juga: Pembeli dari 6 Negara, TRON IPO Berhasil Oversubscribed 27 Kali

Adapun yang  bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek yakni PT Surya Fajar Sekuritas, dengan komitmen kesanggupan penuh (full commitment).

Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menggelar Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) melalui penjatahan saham, maksimal 5% dari jumlah penerbitan saham baru yang ditawarkan dalam IPO atau 37.500.000 saham.

Perseroan juga menerbitkan sebanyak 375.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru maksimal 17,05% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

Setiap pemegang 2 saham baru, berhak mendapat 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru TKDN. Harga pelaksanaan waran yakni Rp 250 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp 93,75 miliar. Pelaksanaan waran berlaku 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan, yakni mulai 8 September 2023 sampai dengan 7 Maret 2025.

Presiden Direktur PT TKDN David Santoso mengatakan sebesar 30% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat serta pengembangan command center dan pabrik untuk peralatan hardware.

“Kami juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal 2-2023. Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 2-2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 3-2023,” katanya, dalam keterangannya.

Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.

Selanjutnya untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Salah satu yang tengah direncanakan adalah sistem kartu untuk universal payment yang tidak terikat kepada bank tertentu dan bersifat universal.

David menjelaskan, setelah IPO ini, direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih dimulai dari tahun 2024 memakai buku untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: