Dukung Visi Jangka Panjang Erick Thohir, Guru Besar Olahraga UNM Nilai Pembatasan Pemain Naturalisasi Tidak Diskriminatif
Lebih lanjut Winarno mengatakan jika kebijakan pembatasan pemain naturalisasi konsisten diterapkan, maka akan memberikan kesempatan besar kepada para pemain muda untuk terus mengasah kemampuannya dalam sebuah kompetisi yang sehat.
“Jika kebijakan Ketua PSSI dijalankan, maka akan membuat atmosfir baru dan memberikan ruang yang lebih luas bagi pemain sepakbola muda kita untuk berkompetisi. Kebijakan tersebut akan memberi kesempatan pemain nasional untuk banyak mengikuti kompetisi,” terang Winarno.
Sebelumnya, wacana pembatasan pemain naturalisasi di tiap klub Liga 1 muncul ke permukaan dalam Sarasehan Sepak Bola Nasional. Ketika wacana itu muncul, sejumlah pemain naturalisasi pun menyuarakan protes mereka.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir menekankan bahwa tidak ada diskriminasi dalam wacana tersebut. Erick menilai masih banyak slot tempat pemain naturalisasi bermain.
Erick Thohir menegaskan tidak pernah terbesit untuk mendiskriminasi para pemain naturalisasi yang merumput di Indonesia.
“Saya rasa tidak ada diskriminasi. Kalau klub mengukurkan naturalisasi untuk jalan singkat prestasi, itu yang kita harus atur,” ucapnya.
Erick yang juga menteri BUMN itu menyampaikan bahwa rencana itu sejatinya berguna untuk menemukan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia.
“Ini bukan masalah diskriminasi, saya tidak pernah diskriminasi, saya IOC member tidak mungkin saya mendiskriminasi,” tutur dia.
“Ini aturan yang semua harus kita mainkan untuk keseimbangan. Makanya, kemarin di sarasehan Liga 2 dan Liga 1, itu klub-klub bersepakat. Bukan PSSI menginstruksikan, bukan. Itu klub-klub bersepakat,” tukas Erick.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement