Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Runtuhnya SVB Dikhawatirkan Pengaruhi Nilai Transaksi E-Commerce di Indonesia

Runtuhnya SVB Dikhawatirkan Pengaruhi Nilai Transaksi E-Commerce di Indonesia Kredit Foto: Unsplash/Andrew Neel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus khawatir runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) akan berdampak pada nilai transaksi digital di Indonesia.

Pasalnya pertumbuhan sektoral Indonesia khususnya industri ini sedang mengalami kenaikan. Demikian juga di sektor perdagangan, dari sektor industri dan perdagangan ini tentunya semakin banyak yang ditransaksikan dalam pasar digital atau e-commerce.

Heri menyebut bahwa jumlah transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2022, angkanya mencoba Rp476 triliun. Dengan kondisi ini, ia khawatir jatuhnya SVB akan berpengaruh pada capaian nilai tersebut.

Baca Juga: Silicon Valley Bank Runtuh, Indef: Tidak Terlalu Berdampak pada Startup Nasional

"SVB merupakan bank yang mempunyai kekhususan untuk mendanai platform digital startup, dikhawatirkan bisa memengaruhi nilai transaksi ini," ujar Heri dalam diskusi virtual, Kamis (16/3/2023).

Heri mengatakan catatan pertumbuhan nilai transaksi di e-commerce yang terus meningkat setiap tahunnya hingga menyentuh angka Rp476 triliun pada tahun 2022 sangatlah disayangkan jika terpengaruh runtuhnya SVB.

Pasalnya jika terpengaruh, maka tentunya akan memengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau sampai berpengaruh ke sini tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena sektor barang dan jasa rill semakin banyak yang ditransaksikan di pasar digital," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: