Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Sebut Industri Perfilman Harus Diimbangi Kreativitas Digital Marketing

Kadin Sebut Industri Perfilman Harus Diimbangi Kreativitas Digital Marketing Kredit Foto: Kadin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Badan Pengembangan Ekosistem Perfilman dan Animasi (Bapepan) mendorong pembangunan ekosistem film dan animasi nasional yang kuat. Seperti diketahui, dunia perfilman di Indonesia kini tengah bangkit dalam dua tahun terakhir, sejumlah pecah rekor terjadi.

Untuk itu, para pelaku usaha diminta memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya lewat digital marketing. Kepala Bapepan Kadin Indonesia Ariful Yaqin Hidayat mengatakan, berkaca dari keberhasilan Film KKN di Desa Penari yang tembus lebih dari 10 juta penonton pada 2022 serta rekor penonton bioskop selama setahun dengan jumlah 54 juta penonton pada tahun sama, jadi bukti kebangkitan perfilman Indonesia.

Baca Juga: Hancurkan Ekosistem Industri Rokok, Kadin Jatim Ogah Dukung Jokowi Revisi PP 109/2012

"Sekalipun banyak film horor yang bangkit, itu tidak masalah, sebab kalo saya melihatnya adanya efek domino," tutur Ariful usai Creative Talk di K Coffee Lounge, Menara KADIN Indonesia Lt.29, HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).

Ariful menyarankan agar pemerintah membantu membangkitkan perfilman Indonesia, mulai dari waktu penanyangan yang lebih lama, kemudian mempromosikannya di saat libur nasional agar masyarakat menonton.

Melalui diskusi interaktif dari peserta dengan tema "Optimalisasi Strategi Pemasaran dan Digital untuk Meningkatkan Performa Bisnis di Industri Kreatif", para pemateri dan pembicara mengajak pelaku usaha dapat memanfatkan ini, salah satunya membuat digital marketing agar kreatif.

Ketua Komite Tetap Ekonomi Kreatif dan Digital KADIN Indonesia, Ricky Pesik, mengatakan, kreatif digital marketing adalah salah satu yang paling diuntungkan. Beragam konten kreator bermunculan, pengemasan produk disampaikan secara beragam. "Ini merupakan positif dari perpindahakan marketing dari konvensional ke digital yang kemudian membuat orang berlomba dalam kreativitas," katanya.

Sebagai contoh, Ricky menuturkan bila dahulu proses iklan menggunakan media koran dan membutuhkan evaluasi setahun kemudian. Kini, marketing hanya hitungan menit, bahkan detik.

Senada, Artis & Poplicist Publicist Nazira C. Noer yang menjadi pembicara menegaskan bila digital marketing kini beragam. Kemajuan teknologi kemudian memunculkan beragam media sosial, pelaku usaha diminta untuk memanfaatkan ini.

"Anda butuh video bisa pakai TikTok, adapula Twitter yang digunakan untuk interaksi," kata Nazira yang melihat meledaknya Film KKN di Desa Penari tidak lepas dari percakapan di Twitter.

Perwakilan dari Lazada Astrid Utari mencatat tren positif justru terlihat saat pandemi Covid-19 hingga setelahnya. Bahkan, ia mencatat transaksi antara penjual dan pembeli alami peningkatan kepada e-commerce karena digital menjadi penting.

"Kompetisi digital marketing makin tinggi. Siapa yang kreatif dia yang menang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: