Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil Terlihat Memakai Atribut Golkar, Kritikan Guru Sabil Dinilai Benar: Dialah Masalah Utamanya!

Ridwan Kamil Terlihat Memakai Atribut Golkar, Kritikan Guru Sabil Dinilai Benar: Dialah Masalah Utamanya! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Harusnya, masih kata Dedi, ketika menghadiri acara kedinasan, pakaian yang dipakai tak boleh menggambarkan salah satu partai. "Kalau dia menggunakan pakaian dinas atau pakaian pada umumnya, mungkin masalah ini tak akan terjadi. Ridwan Kamil tak memiliki etika ketika melakukan zoom meeting tersebut," ucap Dedi.

Ia menilai, ketika acara kedinasan, apalagi di sekolah, Ridwan Kamil seharusnya dia tak boleh menggunakan atribut partai. "Jadi menurut saya masalah utamanya ada di Ridwan Kamil sendiri,” kata Dedi.

Baca Juga: Kritik Ridwan Kamil Karena Pakai Jas Warna Kuning Saat Berkomunikasi dengan Anak Sekolah, Guru di Cirebon Berakhir Dipecat

Dedi prihatin dengan bergesernya narasi menjadi penggunaan kata 'maneh' yang ia tuliskan dalam kolom komentar akun Instagram Ridwan Kamil. Padahal esensi kritik yang dilontarkan Sabil ke Ridwan Kamil sangat penting dan krusial sekali, yaitu Ridwan Kamil tidak netral ketika menghadiri acara kedinasan.

Harusnya sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bisa memberi contoh yang baik tentang mentalitas yang benar sebagai pemimpin. Justru saat ini isunya bergeser ke cara Sabil bertanya. Penggunaan kalimat 'maneh' bisa menjadi perdebatan yang panjang karena sebagian besar orang Cirebon atau Pantura biasa menggunakan kalimat 'maneh'.

"Menurut sebagian besar masyarakat Sunda di Pantura, ini tidak kasar. Sebab ini menyangkut dialek sebagian besar masyarakat Sunda di Pantura. Berbeda dengan masyarakat Periangan tengah atau selatan. Ini sama kaya penggunaan kata bahasa Jawa krama inggil dan bukan. Jika bahasa Pantura diframing ke Periangan tidak tepat. Sehingga masalah sopan atau tidak itu bisa diperdebatkan,” ucap Dedi.

Menurut Dedi saat ini masyarakat Jawa Barat harus memprotes langkah pemecatan terhadap Sabil. Meski Ridwan Kamil mengklaim ia tak memiliki kewenangan di sekolah swasta, namun jabatan politis yang dimilikinya bisa memulihkan hak dan kewajiban Sabil. Jika Sabil tak bisa lagi memiliki pekerjaannya lagi, harusnya Ridwan Kamil bisa mencarikan posisi yang pas buat dia.

Baca Juga: Gegara Jaket Kuning Berujung Dipecat, Gantian Warganet Sentil Ridwan Kamil: Duh, Kang Emil...

“Kalau sampai Sabil kehilangan pekerjaan, maka Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang zalim. Publik bisa kehilangan kepercayaannya kepada Ridwan Kamil jika ia melakukan kezaliman. Bisa jadi elektabilitasnya yang saat ini cukup baik akan terperosok,” ujar Dedi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: