Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Earning per Share?

Apa Itu Earning per Share? Kredit Foto: Unsplash/William Iven
Warta Ekonomi, Jakarta -

Earning per share (EPS) adalah laba perusahaan dibagi dengan saham biasa yang beredar. Angka yang dihasilkan berfungsi sebagai indikator profitabilitas perusahaan. Ini merupakan hal yang umum bagi perusahaan untuk melaporkan EPS yang disesuaikan dengan item luar biasa dan potensi dilusi saham.

EPS menunjukkan profitabilitas perusahaan dengan memperlihatkan berapa banyak uang yang dihasilkan bisnis untuk setiap sahamnya. Angka EPS ditentukan dengan membagi laba bersih perusahaan dengan saham biasa yang beredar. Semakin tinggi EPS suatu perusahaan, dianggap semakin menguntungkan.

Untuk menghitung EPS perusahaan, neraca dan laporan laba rugi digunakan untuk menemukan jumlah akhir periode saham biasa, dividen yang dibayarkan pada saham preferen (jika ada), dan laba atau laba bersih. Lebih akurat menggunakan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa selama jangka waktu pelaporan karena jumlah saham dapat berubah seiring waktu.

Baca Juga: Apa Itu Menu Bundling?

Setiap dividen atau pemecahan saham yang terjadi harus tercermin dalam perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. Beberapa sumber data menyederhanakan perhitungan dengan menggunakan jumlah saham yang beredar pada akhir suatu periode.

Membandingkan EPS secara absolut mungkin tidak terlalu berarti bagi investor karena pemegang saham biasa tidak memiliki akses langsung ke laba. Sebaliknya, investor akan membandingkan EPS dengan harga saham untuk menentukan nilai pendapatan dan bagaimana perasaan investor tentang pertumbuhan di masa depan.

EPS yang baik akan bergantung pada faktor-faktor seperti kinerja perusahaan baru-baru ini, kinerja pesaingnya, dan ekspektasi para analis yang mengikuti saham tersebut. Kadang-kadang, sebuah perusahaan mungkin melaporkan pertumbuhan EPS, tetapi harga saham mungkin turun jika analis mengharapkan angka yang lebih tinggi.

Demikian pula, angka EPS yang menyusut masih dapat menyebabkan kenaikan harga jika analis memperkirakan hasil yang lebih buruk. Penting untuk selalu menilai EPS dalam kaitannya dengan harga saham perusahaan, seperti dengan melihat P/E atau hasil pendapatan perusahaan.

EPS dihitung dengan mengurangkan dividen yang disukai dari laba bersih perusahaan dan membaginya dengan jumlah saham yang beredar. Laba bersih adalah jumlah uang yang tersisa dalam periode pelaporan setelah semua biaya tunai dan non tunai dikurangi, dan laba bersih dikurangi dividen yang disukai identik dengan laba perusahaan untuk periode tersebut. Dividen preferen harus dikurangi karena pemegang saham preferen memiliki hak kontraktual atas pembayaran dividen.

Versi rasio yang lebih encer juga mencakup saham yang dapat dikonversi serta waran di bawah saham yang beredar. Ini dianggap sebagai versi yang lebih diperluas dari rasio laba per saham dasar.

Untuk investor yang terutama tertarik pada sumber pendapatan tetap, rasio EPS dapat memberi tahu dia ruang yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan dividen yang ada.

Meskipun EPS adalah alat yang sangat penting dan krusial bagi investor, namun tidak boleh dilihat secara terpisah. EPS suatu perusahaan harus selalu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan perusahaan lain untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan bijaksana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: