Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Tanggapi Batas Kredit UBS yang Capai Rp1.538 Triliun Usai Beli Raksasa Keuangan Ini, Katanya...

Elon Musk Tanggapi Batas Kredit UBS yang Capai Rp1.538 Triliun Usai Beli Raksasa Keuangan Ini, Katanya... Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Twitter Elon Musk dalam cuitan terbarunya menanggapi sebuah laporan bahwa UBS akan mendapatkan batas kredit USD100 miliar (Rp1.538 triliun) sebagai bagian dari kesepakatan USD2 miliar (Rp30 triliun) untuk membeli Credit Suisse.

Kesepakatan antara dua lembaga keuangan ini diumumkan pada hari Minggu setelah pemerintah Swiss dilaporkan menyetujui kesepakatan yang memungkinkan bank terbesar di Swiss, UBS, untuk membeli saingannya, Credit Suisse, sebesar USD2 miliar (Rp30 triliun).

Kesepakatan itu muncul karena kekhawatiran terus meningkat atas potensi keruntuhan Credit Suisse yang membuat harga sahamnya anjlok dan arus keluar simpanan berlanjut minggu lalu, meskipun sudah menerima bantuan keuangan USD54 miliar (Rp830 triliun) dari Bank Nasional Swiss untuk meningkatkan likuiditasnya.

Baca Juga: Belum Ada Regulasi Seputar AI, Elon Musk Peringatkan Bencana: Ini Adalah Masalah Besar!

"Jadi UBS membeli Credit Suisse, Pemegang Saham tidak mendapatkan suara, UBS mendapat batas kredit USD100 miliar dari bank sentral…," posting pengguna Twitter Wall Street Silver. "Masa-masa gila minggu ini. Bandaid terbang ke mana-mana untuk menjaga agar sistem tidak berantakan."

Mengutip Fox Business di Jakarta, Senin (20/3/23) miliarder Musk setelah membaca tentang batas kredit yang akan didapat UBS, ia merespon hanya dengan satu kata.

"Garis USD100B…wow," cuitnya.

Pembicaraan tentang potensi akuisisi Credit Suisse oleh UBS menjadi serius selama akhir pekan dan melibatkan regulator keuangan pemerintah Swiss yang memberikan restu setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan atas persyaratan kesepakatan.

UBS memiliki neraca sekitar USD1,1 triliun (Rp16,9 kuadriliun), sekitar dua kali lipat dari Credit Suisse dan telah lebih tangguh daripada Credit Suisse selama bertahun-tahun sejak krisis keuangan global tahun 2008.

Posisi keuangan Credit Suisse yang tertekan muncul dari kerugian miliaran dolar dari investasi yang macet, dan denda yang dikenakan oleh regulator. Asetnya turun dari USD1,2 triliun pada kuartal ketiga tahun 2008 menjadi USD576 miliar (Rp8.862 triliun) pada kuartal keempat tahun 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: