Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Biofarmasi Etana Dapat Pendanaan dari DEG, East Ventures, dan Investor Global Lain

Startup Biofarmasi Etana Dapat Pendanaan dari DEG, East Ventures, dan Investor Global Lain Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan (startup) PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) telah mendapatkan investasi putaran baru yang dipimpin oleh DEG dengan partisipasi dari Yunfeng Capital, HighLight Capital, dan East Ventures.

Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana menyampaikan bahwa sebagai startup biofarmasi Indonesia, Etana senantiasa berupaya untuk menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif untuk melayani pasien di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

"Kami akan menggunakan dukungan yang diperoleh dari investor untuk mengembangkan kemampuan produksi biofarmasi lokal di mana hal ini sejalan dengan kebijakan yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia. Etana berupaya untuk mengatasai tantangan akan penyakit kanker dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya di pasar Asia Tenggara termasuk vaksin. Kami yakin produk biologi ini dapat memberikan pengobatan yang lebih baik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat," tutur Nathan dalam pernyataannya pada Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Apakah Saat Ini Waktu yang Tepat Bagi Startup untuk Galang Pendanaan?

Etana berencana menggunakan dana segar yang diperolehnya untuk memperkuat pipeline dan portofolio perusahaan di bidang onkologi untuk menjadi produsen bahan baku obat biologi. Selain itu Etana juga berkomitmen untuk membangun kapasitas produksi dengan kandungan lokal tinggi dan teknologi tinggi untuk mammalian cell sebagai bahan obat monoclonan antibodies. Saat ini, Etana tengah berfokus pada produksi biofarmasi lokal untuk platform mRNA, protein, dan monoclonal antibodies.

"Sebagai lembaga pembiayaan yang berkembang, DEG berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Salah satunya meningkatkan pelayanan kesehatan. Melalui kerja sama dengan Etana, kami berupaya membantu masyarakat di negara berkembang untuk mendapatkan akses yang mudah terhadap obat-obatan biologi dan vaksi MRNA yang berkualitas tinggi," kata anggota Dewan Manajemen DEG Monika Beck.

Etana telah menjadi perusahaan farmasi pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. Teknologi ini merupakan platform pengembangan vaksin yang fleksibel sehingga dapat merespon dengan cepat kebutuhan akan produk biofarmasi yang inovatif dan fleksibel untuk penyakit kanker, vaksin, dan lainnya. Untuk pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, hanya dibutuhkan waktu singkat yaitu kurang lebih dalam waktu dua bulan produk vaksin tersebut dikembangkan dan siap masuk ke Fase Uji Klinik.

Managing Director Yunfeng Fund, Huang Xiao menyampaikan bahwa dengan semakin berkembangnya industri obat inovatif di Cina, keinginan untuk berkembang bertepatan dengan permintaan pasar Asia Tenggara akan produk obat biologis yang unggul.

Etana sebagai perusahaan biofarmasi di Asia Tenggaa memiliki kemampuan produksi vaksin, kemampuan klinis dan registrasi, serta memiliki tenaga pemasaran yang kuat. Oleh karenanya Yunfeng Fund percaya dengan kepemimpinan Nathan untuk menjadi perusahaan biofarmasi dan vaksin terkemuka di Asia Tenggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: