Etana Berkomitmen Tingkatkan Produksi Vaksin Lokal, Bantu Kurangi Ketergantungan Impor!

Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), perusahaan farmasi nasional, menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional, khususnya dalam meningkatkan produksi vaksin dalam negeri. Komitmen ini tercermin dari pencapaian Etana pada tahun 2024 yang berhasil mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta Nomor Izin Edar (NIE) untuk produk vaksin PCV-13. Vaksin ini kini menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional.
Indra Lamora, Director of Anti Infectious Business Unit Etana, menyatakan bahwa vaksin PCV-13 yang diproduksi secara lokal oleh Etana diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang aman, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, produk ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada vaksin impor.
"Sebagai perusahaan bioteknologi nasional, Etana merasa bangga mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk memasok vaksin PCV-13 dalam program imunisasi rutin. Dengan dukungan pemerintah ini, kami semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk bioteknologi dan vaksin lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat," ujar Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2025).
Baca Juga: Lewat Kolaborasi, Etana Indonesia Hadirkan Terapi Kanker Inovatif: 70% Harganya Lebih Murah!
Indra juga menambahkan bahwa produksi vaksin lokal ini membuka peluang untuk ekspor ke negara-negara ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Hal ini diyakini dapat mendorong pertumbuhan industri bioteknologi nasional serta menciptakan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
"Dengan memproduksi produk lokal, Etana juga dapat membuka peluang dan meningkatkan akses untuk ekspor produk vaksin ini ke negara-negara ASEAN dan OKI," ujarnya.
Di tahun 2025, Etana memiliki dua prioritas utama, yakni memastikan ketersediaan produksi vaksin PCV-13 dalam negeri untuk mendukung program imunisasi rutin pemerintah, serta melanjutkan pengembangan vaksin inovatif dalam negeri, seperti vaksin HPV dan vaksin TB. Kedua vaksin ini menjadi bagian dari pencanangan perluasan imunisasi rutin oleh pemerintah, yang bertujuan untuk mengeliminasi kanker serviks dan mencegah penularan tuberkulosis di Indonesia.
Baca Juga: Jabar Bedas dan Seikat Ranting, Strategi Kimia Farma Perangi HIV dan Stunting
Etana juga aktif menjalin kolaborasi strategis untuk mengatasi tantangan kesehatan lainnya. Salah satu inisiatif terbaru adalah pengembangan vaksin dengue dalam negeri. Dalam hal ini, Etana bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan pendanaan dari LPDP.
“Demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan upaya berkelanjutan antara kementerian, lembaga, industri, dan juga universitas," ujar Indra.
Sebagai katalisator dalam transformasi kesehatan nasional, Etana berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Etana berharap dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan kesehatan nasional. Kami percaya dengan bekerja sama kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih kuat," tutup Indra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement