Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Biofarmasi Indonesia Gandeng Perusahaan Korsel Untuk Distribusi Obat Kanker

Perusahaan Biofarmasi Indonesia Gandeng Perusahaan Korsel Untuk Distribusi Obat Kanker PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), menegaskan perannya dalam membantu pengembangan produk-produk pengobatan kanker dalam negeri, salah satunya melalui pengembangan vaksin TBC | Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan biofarmasi lokal, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan Celltrion untuk mendistribusikan obat terapi, Herzuma dan Truxima

Kedua obat tersebut adalah terapi target lini pertama untuk kanker payudara dan limfoma non-Hodgkin, serta terdaftar dalam Formularium Nasional (Fornas) dan e-katalog. 

Direktur Utama Etana, Nathan Tirtana, mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi pasien kanker yang membutuhkan. 

“Kami sangat bersyukur dapat berkolaborasi dengan Celltrion, salah satu perusahaan biofarmasi terbesar di Korea Selatan, dalam pengembangan produk terapi kanker inovatif ini,” ujar Nathan dalam keterangan yang diterima, Minggu (17/11/2024). 

Baca Juga: Tips Meminimalisir Resiko Kanker Payudara

Nathan mengatakan, Etana berkomitmen untuk melayani pasien dengan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia.

Di samping itu, General Manager Regional Asia Tenggara Celltrion Ji Tae Kim mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan para pasien yang membutuhkan. 

“Sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka, kami sangat senang bermitra dengan Etana untuk menghadirkan biosimilar trastuzumab dan rituximab ke pasar Indonesia. Kemitraan strategis ini memanfaatkan kekuatan dan keahlian kami bersama, dan kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan pasien yang membutuhkan,” ujar Ji Tae Kim. 

Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Kanker, Kalbe Resmikan Pabrik radioisotop Dalam Negeri

Sebagai informasi, Herzuma (trastuzumab) adalah terapi target untuk kanker payudara dan kanker lambung, yang efektif pada kanker yang overekspresi protein tertentu yang dikenal dengan human epidermal growth factor 2 (HER-2). 

Sementara itu, Truxima (rituximab) adalah terapi target anti-CD20 yang digunakan untuk pengobatan leukemia limfositik kronis, limfoma folikuler, dan limfoma non-Hodgkin. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan peradangan sendi (rheumatoid arthritis) ketika terapi lainnya tidak efektif.

Herzuma dan Truxima telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada 2017 dan 2018, serta Badan Obat Eropa (EMA). Kedua obat ini sudah dipasarkan di lebih dari 110 negara di seluruh dunia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: