Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Dukung Konservasi Penyu di Pantai Nipah Lombok, Gelontorkan Anggaran Rp500 Juta dalam 3 Tahun

Pertamina Dukung Konservasi Penyu di Pantai Nipah Lombok, Gelontorkan Anggaran Rp500 Juta dalam 3 Tahun Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Selama tiga tahun, PT Pertamina (persero) telah menggelontorkan dana Rp500 juta guna mendukung upaya konservasi penyu di kawasan Pantai Nipah, Lombok.

Hal itu diungkapkan Supervisor Pertamina Receiving, Storeage, Distribution (RSD) Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL), Kiagus Achmad Ario Ditokusumah, di sela acara pelepasan tukik (anak penyu) PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus bersama Jurnalis di Lombok, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Sukses Bawa UMKM Naik Kelas, Program Pinky Movement Pertamina Raih Gold Winner di Ajang PRIA 2023

"Anggaran itu dana digunakan untuk men-support rekan-rekan komunitas konservasi di Pantai Nipah ini, seperti untuk pembangunan sarana dan prasarana konservasi penyu, perbaikan kolam penangkaran penyu, dan tempat untuk penetasan telur, sekaligus untuk pengembangan wisata edukasi tentang penyu," kata Kiagus Achmad Ario Ditokusumah.

Lebih lanjut, Kiagus mengatakan adanya program konservasi beberapa perusahaan negara (BUMN), seperti Pertamina turut serta mendukung dengan program tersebut. Pasalnya, penyu merupakan satwa yang dilindungi dan termasuk dalam hewan purba yang masih tersisa saat ini.

Sementara itu, Ketua Turtle Conservasion Community (TCC) Nipah, Fikriludin, mengatakan konservasi penyu TCC berada di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, dan berdiri sejak tahun 2018 dengan jumlah anggota 35 orang.

"Kami dari komunitas mendirikan konservasi ini karena dulu awalnya 1980-an terjadi perburuan penyu secara besar-besaran, lalu 1990-an dibarengi dengan kerusakan alam akibat aktivitas pengeboman ikan dan potasium sehingga merusak ekosistem bawah laut," ungkap Fikriludin.

Kehadiran TCC, kata Fikriludin, bertujuan untuk mengembalikan potensi ekosistem bawah laut di sisi Pantai Nipah. Sejak 2018-2022, TCC telah mengadopsi sekitar 215.715 butir telur penyu. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 75 persen yang berhasil menetas melalui sarang semi alami.

"Di Pantai Nipah konservasi penyu ada 3 jenis, yakni Lekang yang merupakan spesies omnivora, sisik yakni karnovora dan penyu hijau spesien herbivora," ucap Fikriludin.

Terpisah, Jurnalis Antara Jatim Abdul Malik Ibrahim menyebutkan pemanfatan kawasan Pantai Nipah sebagai tempat wisata penyu mempertimbangkan keberadaan penyu, terutama penyu hijau sebagai hewan langka yang harus dilindungi, dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan ekowisata yang tetap memperhatikan kelestarian penyu hijau tersebut.

Baca Juga: BPH Migas Dorong Pertamina Salurkan Solar Subsidi Tetap Sasaran

Dia menyebutkan, semua jenis penyu yang ada di Indonesia dilindungi dengan UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 

"Penyu merupakan spesies yang telah hidup di bumi sejak jutaan tahun lalu. Hewan langka dan dilindungi ini  seringkali bermigrasi dalam jarak ribuan kilometer menuju daerah tempat makan dan tempat bertelur. Untuk itu, mari kita bersama sama untuk menjaga dengan baik hewan yang dilindungi oleh negara ini," pungkas Malik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: