Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya dengan tema " Mengenal Literasi Sejak Dini" pada Selasa (21/3/2023). Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Guru Mata Pelajaran SMA Negeri 5 Depok, Ning Setianti, Relawan TIK, Wahyu Septiawan dan UI/UX Designer Aldiyar, serta dari EdukasiID, Verra Rousmawati.
Data menurut We Are Social dan HootSuit per Januari 2023, penggunaan internet di Indonesia sudah mencapai 212,9 juta dengan durasi pemakaian 7 jam 42 menit per hari. Namun jumlah dan durasi penggunaan internet masyarakat belum sejalan dengan kemampuan cakap bermedia digitalnya, di mana warga digital perlu memiliki kemampuan untuk mengetahui dan memahami serta menggunakan perangkat digital baik keras dan lunak dalam lanskap digital.
Baca Juga: Keselamatan Perempuan Rentan di Media Sosial, Kominfo Lakukan Hal Ini
“Termasuk di dalamnya menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, dan media sosial serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital,” ungkap Relawan TIK, Wahyu Septiawan saat jadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya pada Selasa (21/3/2023).
Dengan memiliki kemampuan literasi digital sejak dini, Wahyu mengatakan maka seseorang akan bisa kreatif di dunia digital, tidak hanya menjadi penonton konten-konten yang beredar di media sosial tapi turut andil membuat konten bermanfaat. Untuk sampai ke sana pengguna harus memahami mengenai beragam platform yang tersedia, karena setiap platform media sosial memiliki karakteristik berbeda.
Seperti YouTube cenderung untuk mengunggah video dengan durasi panjang, sementara Twitter dibatasi kata-kata saja dan Instagram lebih menonjolkan sisi foto dan TikTok menjadi platform video singkat yang disertai musik. “Sebelum membuat konten penting untuk mengetahui siapa audience yang ingin disasar. Hal ini akan membantu memahami kebutuhan, minat, dan harapan mereka sehingga dapat membuat konten yang sesuai dengan keinginan audience,” sambungnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement