Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Agama, Anies Sudah Bangkitkan Pertarungan Etnisitas di Pilpres 2024, Bahayanya Dikuak Pengamat

Bukan Cuma Agama, Anies Sudah Bangkitkan Pertarungan Etnisitas di Pilpres 2024, Bahayanya Dikuak Pengamat Ilustrasi Anies Baswedan. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai pernyataan Anies Baswedan soal politik identitas tak bisa terhindar bakal memperkuat hal tersebut dalam pertarungan di Pilpres 2024.

Ujang bicara bagaimana hal yang ada dalam politik identitas, yakni kesukuan atau etnisitas, akan muncul usai pernyataan Anies tersebut.

Baca Juga: AHY Bukan Satu-satunya Kandidat Duet Anies Baswedan, PKS: Ada Juga Pimpinan Parpol Lain...

"Masing-masing suku akan bersemangat dengan dukungannya terhadap suku atau entitas golongannya sendiri, pasti orang Sunda akan mendukung orang Sunda, orang Jawa akan mendukung orang Jawa, orang Arab akan mendukung orang Arab," kata Ujang dalam pesan yang diterima, Rabu (22/3/2023).

Namun, Ujang mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan orang beretnis tertentu akan memilih paslon dari etnis lain.

"Tergantung tingkat kesukaan publik, dari suku masing-masing terhadap capres-cawapres itu ya pasti akan mengemuka soal politik identitas soal kesukuan itu," kata dia.

"Oleh karena itu saya melihat pertarungan etnisitas mungkin akan mengemuka sebagai bagian dari politik identitas yang akan muncul di Pilpres 2024," kata dia.

Soal pernyataan Anies tersebut, Ujang mengatakan bahwa mungkin saja akan berdampak negatif pada Anies sendiri, tetapi tak menutup kemungkinan justru akan menguntungkan.

"Selama kalau isunya etnisitas itu positif kan Anies kakeknya keturunan Arab pahlawan nasional juga dan itu secara etnis juga positif, jadi jangan menstigma keturunan arab itu enggak bener," kata dia.

"Soal etnisitas itu memang enggak sederhana. Kita harus melihat secara positif apapun sukunya baik Anies, Prabowo, Airlangga, Ganjar. Apapun latar belakangnya mereka semua tetap Indonesia," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: