Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sedekah Menjadi Pengganti Bukber Pejabat, Manuver Jokowi Sangat Tepat: Dia Ingin Menjauhkan Sifat Hedonis

Sedekah Menjadi Pengganti Bukber Pejabat, Manuver Jokowi Sangat Tepat: Dia Ingin Menjauhkan Sifat Hedonis Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama DKI Jakarta, KH Samsul Maarif menyoroti larangan buka puasa bersama alias bukber untuk pejabat negara di Indonesia.

Dirinya mengapresiasi kebijakan tersebut dan mengatakan bahwa kebijakan tersebut sangat tepat untuk diluncurkan saat ini.

Baca Juga: Tunjukkan Bukber Dipenuhi Kenikmatan, Larangan Jokowi Dikritik Kubu Anies Baswedan: Jangan Sia-siakan Ramadan!

Menurutnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi ingin menjauhkan pejabat negara dari sifar pamer harta hingga hedonisme.

Sebagai gantinya, Samsul menyarankan pejabat yang ingin bersilaturahmi untuk bersedekah kepada yang membutuhkan.

"PWNU merespons positif atas seruan Bapak Presiden Joko Widodo agar para pejabat pemerintah tidak menggelar buka puasa bersama. Melalui arahan itu kami meimbau pejabat pemerintah agar silaturahim lewat sedekah," katanya melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Ahad (26/3/2023). 

Kiai  Samsul yang saat ini tengah berada di Makkah Arab Saudi ini mengatakan, selama ini memang buka puasa yang sering dilakukan para pejabat lebih terkesan kegiatan seremonial  belaka tidak banyak manfaatnya. 

Baca Juga: Undang Menterinya Jokowi, Bukbernya Kubu Anies Baswedan Jadi Ajang Mencari Dukungan Lagi: Mari Bergabung!

Lebih baik pejabat mengganti buka bersama dengan memperbanyak bersekah bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Saya berharap tidak berhenti di sini, tapi dibarengi silaturahim lewat sedekah langsung, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan dan sekaligus  untuk menjauhkan sifat hedonis, saling membanggakan diri," katanya.

Melalui kesempatan ini dia juga mengajak para pejabat untuk lebih peduli memberikan makanan untuk buka puasa dan saur bersama-sama lembaga keagamaan.

Baca Juga: Bukber Pejabat Masih Dilarang, Jokowi Macam Membuktikan Rezimnya Anti-Islam

Sebagai contoh, PWNU DKI setiap hari membagikan takjil buka puasa bagi yang masih di perjalanan.  

"Menurut saya biaya buka puasa bersama (sekali) yang diadakan pemerintah, jika dibelikan nasi bungkus dan makanan takjil bisa untuk setengah bulan. Saya kira ini lebih mempunyai nilai positif," katanya.

Syamsul mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo tentang larangan buka puasa bersama harus dimaknai secara luas.

Di mana mengalihkan biaya buka puasa bersama yang seremonial berganti dengan silaturahim lewat sedekah.  

Baca Juga: Suara Prabowo Terus-terusan Direbut oleh Anies Baswedan, Endorsement Jokowi Datang Menyelamatkan: Dia Sadar...

"Sedekah ini bisa langsung dirasakan masyarakat sekaligus sebagai upaya untuk menghindari kemewahan dan sikap hedonis," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: