Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Mingguan CPO Domestik Turun Lagi, Nih! Jadi Berapa Ya?

Harga Mingguan CPO Domestik Turun Lagi, Nih! Jadi Berapa Ya? Pekerja mengangkut kelapa sawit ke dalam truk di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mencatat volume ekspor produk minyak sawit dan turunannya pada bulan Juli 2020 naik sebesar 13 persen menjadi 3,13 juta ton dari sebelumnya 2,76 juta ton dan ekspor produk olahan CPO naik sebesar 21,8 persen menjadi 1,97 juta ton dari sebelumnya 1,6 juta ton. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) terjadi Withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp11.800/kg pada Jumat (24/3/2023). Dengan demikian, harga CPO mengalami penurunan sekitar Rp704/kg jika dibandingkan harga CPO pada Selasa (21/3/2023) yang mencapai Rp12.504/kg.

Secara rata-rata, harga CPO domestik pada 20-24 Maret 2023 di PT KPBN tercatat Rp12.276/kg. Harga ini tercatat menurun Rp408/kg atau sekitar 3,2% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, yakni sebesar Rp12.684/kg. Menutup pekan keempat Maret 2023 ini, harga CPO domestik terpangkas turun.

Baca Juga: Pekan Lalu, Harga CPO Terpangkas Turun, Ada Apa?

Terkoreksinya harga CPO dipicu oleh dominannya sentimen negatif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Januari diproyeksikan merosot ke level terendah dalam 5 bulan terakhir. Produksi ini diperkirakan terus menyusut dan terhambat oleh hujan lebat dan banjir sehingga menyebabkan produksi anjlok ke level terendah dalam satu tahun terakhir.

Analis juga mengungkapkan, permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret yang diakhiri Hari Raya Idulfitri pada 21-22 April.

"Kami memperkirakan harga akan tetap di atas MYR 3.600 per ton dan dapat diperdagangkan lebih tinggi menuju MYR 4.500 per ton dalam beberapa pekan mendatang," ungkap Direktur Pelaksana di Transgraph Consulting, Nagaraj Meda, dikutip dari Reuters.

Selain itu, investor tengah mencermati program biodiesel B35 Indonesia dan produksi minyak nabati Amerika Selatan yang masih menjadi kunci harga ke depan. Seperti diketahui, implementasi B35 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, yaitu percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan, dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission

Meskipun terjadi pelemahan harga pekan ini, pasar masih optimis terhadap kenaikan harga CPO selama kuartal pertama tahun 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: