Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekan Lalu, Harga CPO Terpangkas Turun, Ada Apa?

Pekan Lalu, Harga CPO Terpangkas Turun, Ada Apa? Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Dalam beberapa hari terakhir harga kelapa sawit di daerah tersebut mulai menurun dari Rp3.780 ribu per kilogram menjadi Rp2.200 ribu per kilogram, penurunan itu terjadi menyusul adanya kebijakan terkait larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai 28 April mendatang. | Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk Franco wilayah Belawan dan Dumai tercatat naik menjadi Rp12.740/kg pada Jumat (17/3/2023). Dengan demikian, harga CPO mengalami kenaikan sekitar Rp115/kg, jika dibandingkan harga CPO pada Kamis (16/3/2023) yang mencapai Rp12.625/kg.

Secara rata-rata, harga CPO domestik pada 13-17 Maret 2023 di PT KPBN tercatat Rp12.684/kg. Harga ini tercatat menurun Rp201/kg atau sekitar 1,6% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, yakni sebesar Rp12.885/kg. Menutup pekan ketiga Maret 2023 ini, harga CPO domestik justru terpangkas turun. 

Baca Juga: Harga Referensi CPO Kembali Meningkat, Apa Penyebabnya?

Terkoreksinya harga CPO dipicu oleh dominannya sentimen negatif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Januari diproyeksikan merosot ke level terendah dalam 5 bulan terakhir. Produksi ini diperkirakan terus menyusut dan terhambat oleh hujan lebat dan banjir sehingga menyebabkan produksi anjlok ke level terendah dalam satu tahun terakhir.

Analis juga mengungkapkan permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret, yang diakhiri Hari Raya Idulfitri pada 21-22 April.

"Kami memperkirakan harga akan tetap di atas MYR 3.600 per ton dan dapat diperdagangkan lebih tinggi menuju MYR 4.500 per ton dalam beberapa pekan mendatang," ungkap Direktur Pelaksana di Transgraph Consulting, Nagaraj Meda, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga CPO Dalam Negeri Malah Turun Meradang, Kok Bisa?!

Selain itu, investor tengah mencermati program biodiesel B35 Indonesia dan produksi minyak nabati Amerika Selatan masih menjadi kunci harga ke depan. Seperti diketahui, implementasi B35 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, yaitu percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan, dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission

Meskipun terjadi pelemahan harga pekan ini, pasar masih optimis terhadap kenaikan harga CPO selama kuartal pertama tahun 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: