Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singapura Bakal Gelar Laga Timnas Israel, Indonesia Respons Begini

Singapura Bakal Gelar Laga Timnas Israel, Indonesia Respons Begini Kredit Foto: Unsplash/Justin Lim
Warta Ekonomi, Jakarta -

PSSI memberikan respons terkait adanya wacana Timnas Israel akan memainkan pertandingan di negara tetangga saat gelaran Piala Dunia U-20 2023 berlangsung. Salah satunya di Singapura. Menurut mereka, FIFA akan menolak hal tersebut.

Ini seperti disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga. Menurut staf khusus Menteri BUMN itu opsi itu hampir pasti bakal ditolak oleh FIFA.

Baca Juga: Gawat, Indonesia Bisa Ditikung Singapura, Bakal Makin Merosot Kepercayaan Dunia

Sebab, tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 adalah Indonesia.

Ketika itu, Indonesia memenangkan bidding mengalahkan beberapa negara lain sehingga bukan dipilih oleh FIFA.

Kejuaraan tersebut berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Nah, jelang kejuaraan tersebut ada masalah serius muncul terkait keikutsertaan Timnas Israel.

Kedatangan Israel mendapat penolakan dari beberapa kelompok dan ormas.

Belakangan sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster turut menyatakan penolakannya.

Akibatnya, FIFA membatalkan rencana drawing Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya bergulir pada 31 Maret mendatang.

Nah, setelah ini langsung muncul rumor khusus Israel tidak akan bermain di Indonesia nantinya.

"Masalahnya ketika pengajuan itu sejak awal kita hanya satu negara. Enggak dua atau tiga. Jadi bisa saja kemungkinan itu akan ditolak," kata Arya dalam keterangannya.

Arya menambahkan, selain ditolak FIFA, opsi tersebut juga belum tentu diterima oleh negara tetangga seperti Pemerintah Singapura.

Pemerintah Indonesia harus melakukan pendekatan ke Singapura dan itu akan memakan waktu cukup lama.

"Singapura tidak mengajukan diri, kami juga harus melobi lagi pemerintah Singapura supaya mau. Jadi seharusnya ketika bidding dilakukan (mengajukan) dua negara. Bukan di tengah sudah mau jalan, baru mengajukan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: