Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menag Usulkan Tambahan Rp232,9 Miliar Tambal Biaya Haji

Menag Usulkan Tambahan Rp232,9 Miliar Tambal Biaya Haji Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan penambahan biaya pelaksanaan ibadah haji 2023 sebesar Rp232,9 miliar. Biaya itu dikatakan sangat diperlukan untuk menambal kekurangan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dari 91.796 calon jemaah lunas tunda 2020-2022 yang akan berangkat pada tahun ini.

Menurutnya biaya yang disepakati sebelumnya hanya jemaah lunas tunda 2020 yang tidak menambah bipih. Sementara itu, untuk jemaah lunas tunda 2022, harus membayar biaya pelunasan rata-rata sebesar Rp9,4 juta.

“Setelah dilakukan proses verifikasi, jemaah lunas tunda 2022 pada dasarnya adalah jemaah lunas tunda 2020. Total ada 8.306 jemaah. Sehingga, mereka juga tidak perlu menambah biaya pelunasan dan anggarannya diambilkan dari nilai manfaat. Ini kami usulkan ke Komisi VIII DPR,” Kata Yaqut usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Persiapan Ibadah Haji 2023 Sudah 80%

Lebih lanjut Yaqut menjelaskan data awal jemaah lunas tunda 2020 berjumlah 84.609 orang. Dalam perjalanannya, sampai dengan 7 Maret 2023, ada 218 jemaah yang membatalkan keberangkatannya dan 901 jemaah yang mengambil kembali biaya pelunasannya. Sehingga, jumlahnya menjadi 83.490 jemaah.  

“Jika ditambahkan dengan 8.306, maka total jemaah lunas tunda 2020 menjadi 91.796 orang. Kami usulkan adanya tambahan biaya dari nilai manfaat untuk menutup 8.306 jemaah itu senilai Rp232,91 miliar. Usulan ini nantinya akan dibahas bersama antara Ditjen Penyelenggaaran Haji dan Umrah, Badan Pengelola Keuangan Haji, dan Komisi VIII DPR,” sambungnya.

Sementara itu Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengungkapkan layanan untuk jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023 M baik di tanah air maupun tanah suci sudah mencapai 80%. Layanan itu mencakup akomodasi, transportasi, katering, dan layanan masya’ir (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Subhan mengungkapkan karena jumlah jemaah lansia yang berusia di atas 65 tahun mencpaai 64 ribu, pihaknya menyiapkan skema khusus. Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan 111 hotel untuk jemaah haji Indonesia selama berada di Mekah.

“Kami masih siapkan skema layanan secara konprehensif. Ini masih digodok tim, termasuk melibatkan ahli lansia dari UI. Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari tanah air hingga di Saudi,” pungkasnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: