Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Tambang Keluarga Bakrie Cetak Rekor Pendapatan Setelah Salim Masuk

Perusahaan Tambang Keluarga Bakrie Cetak Rekor Pendapatan Setelah Salim Masuk Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan batu bara milik keluarga Bakrie dan Salim, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencatatkan kinerja yang ciamik sepanjang tahun 2022. Perseroan mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$525,27 juta di tahun 2022. Angka tersebut melonjak 213% dibandingkan dengan perolehan 2021 yang senilai US$168,01 juta.

Raihan tersebut ditopang pencapaian pendapatan perseroan yang berhasil menembus rekor tertinggi dengan nilai US$8,53 miliar. Jika dilihat dari tahun 2021, pendapatan BUMI tumbuh 58% dari US$5,41 miliar. 
Baca Juga: Tergerus 80,39%, Perusahaan Bakrie Group Ini Kantongi Laba Sebesar Rp210,23 Miliar

Di mana, beban pokok pendapatan terpantau ikut naik 52% menjadi US$6,12 miliar dari US$4,03 miliar. Yang diiringi oleh peningkatan beban usaha sebesar 26% menjadi US$338,3 juta dari US$267,7 juta. 

Alhasil, laba usaha perseroan di 2022 mencapai senilai US$2,06 miliar terkerek 86% dari US$1,11 miliar di 2021. Kondisi tersebut memperlihatkan bila marjin laba terhadap pendapatan BUMI mencapai 24,2% naik dari 20,5%. 

Director sekaigus Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava mengungkapkan bila apiknya kinerja perseroan di tahun 2022 didorong oleh kenaikan harga batu bara yang sebesar 80% hingga berada di posisi US$$121 per ton dari US$67,4 per ton di 2021.

Akan tetapi, tahun 2022 juga memberikan tantangan unik seperti hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021, serta krisis energi. 

“Kemudian diperburuk oleh perkembangan geopolitik, dan kekhawatiran akan resesi,” ucap Dileep. 
Baca Juga: Begini Strategi Khusus Perusahaan Tambang Merdeka Group Tingkatkan Perekonomian Lokal

Lebih lanjut Ia menyatakan jika ketidakstabilan keuangan yang terjadi baru-baru ini juga berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi lebih lanjut.

Dalam kesempatan ini, Ia pun menuturkan bila BUMI telah melakukan pelunasan utang dengan konversi MCB/OWK menjadi saham dan Penerbitan Saham melalui PMTHMETD senilai US$1,6 miliar (200 miliar saham seharga Rp 120/saham) pada 22 Oktober. Sehingga membut, Grup Salim menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan Bakrie.

Adapun, saham beredar pada 31 Desember 2022 mencapai 371,3 miliar dibandingkan dengan 74,3 miliar pada awal tahun.

“Perusahaan bebas utang dan akan mengeliminasi beban bunga di masa mendatang,” tutup Dileep. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: