Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yuk, Kenali Cara Pengolahan Gula Merah dari Batang Sawit!

Yuk, Kenali Cara Pengolahan Gula Merah dari Batang Sawit! Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Batang merupakan salah satu bagian dari kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menghasilkan produk turunan bernilai tinggi. Studi PASPI menemukan bahwa batang sawit memiliki beberapa kandungan, yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, abu, serta bahan ekstraktif lainnya.

Selain dapat diolah sebagai bahan baku pembuatan furnitur dan bahan bangunan, batang sawit yang mengandung nira juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku gula merah sawit. Dalam sumber yang sama disebutkan, kualitas gula merah sawit juga tidak kalah dengan gula merah yang berasal dari kelapa atau aren.

Baca Juga: Penggunaan Minyak Sawit untuk Biodiesel Terbentur Sejumlah Masalah

Pembuatan air nira sawit juga sudah banyak diusahakan oleh para petani di Ghana sejak tahun 1958. Menurut penelitian Suwandi (1994) dalam laporan PASPI, air nira sawit menjadi salah satu sumber vitamin B kompleks dan karbohidrat dan juga diperkaya dengan kandungan lemak dan protein.

Studi PASPI menjelaskan, proses pengolahan gula merah kelapa sawit terbilang cukup sederhana dan mudah, tanpa perlu menggunakan teknologi modern dan canggih. Pembuatan gula merah sawit dimulai dari penebangan batang kelapa sawit tua yang sudah tak produktif, lalu bagian pucuknya dikuliti hingga tampak berwarna putih. Air nira sawit yang sudah disadap atau dikeluarkan dari pucuk tersebut lalu kemudian disaring untuk menghilangkan kotoran atau serangga yang terbawa dari kebun.

Air nira tersebut kemudian dimasak dengan menggunakan kuali hingga kadar air nya menghilang dan tekstur nira makin mengental dan membentuk busa halus. Langkah selanjutnya adalah memasukkan gula pasir dengan perbandingan 1:2 atau 1:3 atau 1:4, tergantung dari kualitas niranya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekerasan sehingga tekstur gula merah sawit setelah dicetak menjadi lebih padat.

Setiap batang kelapa sawit rata-rata mampu menghasilkan 300 liter air nira yang dapat diolah menjadi sekitar 60 kg gula merah sawit dalam bentuk cetakan.

“Bahkan, petani di Desa Lau Tador berhasil menghasilkan air nira sawit sebanyak 5-7 liter/batang/hari. Artinya, dengan masa produksi per pohon selama 30-40 hari di luar masa penyadapan yang memakan waktu 2-3 hari, produksi nira sawit relatif sama dengan produksi nira aren," catat PASPI.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: