Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggunaan Minyak Sawit untuk Biodiesel Terbentur Sejumlah Masalah

Penggunaan Minyak Sawit untuk Biodiesel Terbentur Sejumlah Masalah Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Specialist New and Renewable Energy Research PT Pertamina, Rachma Fitriani mengatakan perseroan saat ini aktif mencari alternatif pitstok, selain dari fossil fuel, salah satunya adalah minyak nabati. 

Rachma mengatakan bahwa di Indonesia sendiri minyak nabati yang paling populer adalah minyak kelapa sawit yang dari hulu ke hilirnya sudah terbentuk suatu sistem yang sudah baik, namun penggunaan minyak kelapa sawit sebagai biofuel terbentur sejumlah hal. 

"Pertama bahwa demand terus meningkat, baik untuk pangan maupun biodiesel, maka supply juga akan sangat ketat dan ujung-ujungnya akan berdampak ke harga," ujar Rachma dalam diskusi virtual, Rabu (29/3/2023). 

Baca Juga: Potensi Minyak Jelantah untuk Biodiesel Begitu Besar, Sayangnya Belum Dilirik Pemerintah

Faktor lainnya adalah bilamana harga minyak kelapa sawit makin tinggi, maka harga biofuel yang dihasilkan juga semakin tinggi dan dikhawatirkan akan berdampak pada bertambahnya subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah. 

Ketiga, bila harga produknya terlalu tinggi untuk pasar domestik, maka mau tidak mau Pertamina perlu melihat atau masuk ke pasar ekspor dengan menyasar harga premium. 

"Namun sayangnya, saat ini kami masih kesulitan untuk masuk ke pasar internasional terutama di Eropa karena ada batasan dengan produk turunan kelapa sawit," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: