Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Binance Diam-diam Jalin Hubungan dengan China Bahkan Setelah Penumpasan Kripto pada 2017

Binance Diam-diam Jalin Hubungan dengan China Bahkan Setelah Penumpasan Kripto pada 2017 Kredit Foto: Indodax
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah laporan yang dirilis oleh Financial Times pada 29 Maret lalu mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun Binance memiliki hubungan substansial dengan China.

Hal ini tentu bertentangan dengan klaim Binance yang mengaku bahwa perusahaan telah meninggalkan China sejak terjadinya penumpasan kripto di China pada tahun 2017 lalu.

Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (30/3/2023), berdasarkan tinjauan dokumen yang dilakukan oleh Financial Times, Binance rupanya masih mempertahankan staf dan operasinya di China, termasuk terkait dengan kantor yang masih digunakan pada akhir tahun 2019 dan sebuah Bank China yang digunakan untuk membayar karyawan.

Baca Juga: Peretas Korea Utara Manfaatkan Kripto Curian untuk Tambang Lebih Banyak Kripto Lewat Layanan Cloud

Hubungan antara Binance dengan China selama bertahun-tahun tersebut pun telah disembunyikan oleh CEO Binance Changpeng "CZ" Zhao bersama dengan eksekutif senior lainnya. Di mana pada November 2017, Zhao dalam sebuah pesan di grup pesan perusahaan menyampaikan, "kami tidak lagi mempublikasikan alamat kantor kami... orang-orang di China dapat langsung mengatakan bahwa kantor kami tidak berada di China."

Menurut analisis Financial Times, pada tahun 2018, karyawan diberitahu bahwa upahnya akan dibayarkan melalui bank yang berbasis di Shanghai dan seahun kemudian, personel penggajian di China diminta untuk menghadiri sesi pajak di kantor yang berbasis di China.

Membeikan tanggapan terhadap laporan tersebut, juru bicara Binance menyampaikan bahwa perusahaan "tidak beroperasi di China dan kami juga tidak memiliki teknologi apa pun, termasuk server atau data yang berbasis di China."

Ia menambahkan, "kami sangat menolak pernyataan yang bertentangan. Agar jelas, pemerintah China, seperti pemerintah lainnya, tidak memiliki akses ke data Binance kecuali jika kami menanggapi permintaan penegakan hukum yang sah dan legal."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: