Sementara itu, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera menjelaskan bahwa capaian realisasi dari Januari hingga Desember tahun 2021 silam, dari investasi Rp 900 triliun naik menjadi Rp 901 triliun atau ada kenaikan 101%.
Sedangkan tahun 2022 investasi mencapai Rp 1.207,2 triliun atau naik 100,7% dari total yang ditargetkan yakni Rp 1.200 triliun.
“Sektor yang menjadi capaian investasi pada tahun-tahun tersebut, yakni adanya hilirisasi industri dari logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Grafik Nikel kalau di tahun 2019 menduduki peringkat ketiga, maka ditahun 2021 hingga 2022 masuk ke peringkat pertama. Ini merupakan capaian dari program hilirisasi,” ujar Heldy.
Heldy menerangkan alasan kenapa produk hilirisasi menjadi investasi yang naik secara signifikan, sebab produk hilirisasi memberikan nilai tambah yang diharapkan nilai investasi hilirisasi dari 8 sektor yang masuk bisa mencapai USF 545,3 miliar, agar realisasi investasi sesuai target yang telah ditetapkan.
"Kementerian Investasi BKPM mencoba membuat roadmap mengenai hilirisasi. Ada 8 sektor hilirisasi yakni sektor mineral, batubara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan dengan harapan total investasi sebesar 545,3 USD.
Ini merupakan target angka yang cukup besar, dan apabila hal ini bisa kita capai, maka target dari pemerintah bisa terealisasi. Belum lagi masih ada 21 sektor komoditas lainnya,” katanya.
Lanjut Heldy mengatakan salah satu potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang memiliki cadangan terbesar di dunia adalah nikel.
Dengan demikian adanya hillirisasi maka sudah tidak boleh lagi mengekspor bahan biji nikel dalam kadaan mentah.
“Realisasinya sekarang sudah ada dua produk olahan nikel yakni stainles dan baterai. Artinya jelas bahwa program hilirisasi menjadi nilai tambah. Dan adanya pelarangan ekspor produk mentah tersebut akan menjamin ketersediaan bahan produk,” tukas Heldy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement