Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KA Makassar–Parepare, Kereta Api Pertama di Sulawesi Resmi Diluncurkan

KA Makassar–Parepare, Kereta Api Pertama di Sulawesi Resmi Diluncurkan Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian kereta api Makassar–Parepare lintas Maros-Barru yang merupakan kereta api pertama di Sulawesi. Kereta api ini merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi mulai dari selatan (Makassar) sampai ke Sulawesi Utara (Manado).

Kereta ini mampu melaju hingga 90 km per jam sehingga memangkas waktu tempuh dari Makassar menuju Parepare yang semula 3 jam menjadi 1,5 jam saja. Rencananya, kereta ini akan dioperasikan 8 perjalanan per hari.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian Jalur Kereta Api Lintas Makassar-Parepare

Nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare berjumlah Rp9,28 triliun, yang berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.

Presiden Jokowi mengatakan, kehadiran kereta api ini diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat di Sulawesi untuk mengutamakan penggunaan angkutan massal. "Kita harapkan orang tidak berbondong-bondong naik kendaraan pribadi. Dengan kereta yang nyaman, dingin, dan bersih ini, orang akan berpindah naik kereta sehingga jalan tidak macet," ujar Presiden dalam peresmian yang berlangsung di Depo Maros, Sulsel, Rabu (29/3/2023), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Dalam kegiatan peresmian, Presiden Jokowi bersama Menhub dan sejumlah menteri kabinet menjajal kereta api dari Stasiun Maros menuju Stasiun Ramang-Ramang, di mana terdapat destinasi wisata alam bernama Ramang-Ramang. "Saya coba naik kereta dari Maros ke Ramang-Ramang keretanya bagus dan nyaman," ucapnya.

Presiden mengungkapkan, pemerintah akan terus membangun transportasi massal di berbagai daerah untuk memperlancar konektivitas baik penumpang maupun barang, antarwilayah provinsi, kota, serta kabupaten. "Kita sudah terlambat membangun angkutan massal, akhirnya macet di semua kota. Makanya, angkutan massal harus terus kita bangun, termasuk kereta api ini," tuturnya.

Dengan hadirnya layanan angkutan kereta api di Sulawesi, diharapkan dapat melancarkan pergerakan penumpang dan barang, mendukung potensi pariwisata, menyerap tenaga kerja dan lapangan pekerjaan baru, serta mengembangkan UMKM sehingga mampu memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah.

Pada kesempatan yang sama, Menhub menjelaskan perkembangan proyek pembangunan KA Makassar-Parepare. Dari total jalur sepanjang 157,7 km, sepanjang 142 km-nya merupakan lintas utama dan 15,7 km siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa.

"Sesuai arahan bapak Presiden bahwa konektivitas antarwilayah di Sulawesi harus ditingkatkan. Puji syukur hari ini Bapak Presiden berkenan meresmikan pengoperasian kereta api lintas Maros-Barru," ucap Menhub.

Hingga saat ini, telah terbangun jalur kereta sepanjang 118 km dengan 90 km-nya yang dimulai dari Stasiun Maros sampai ke Stasiun Barru sudah siap dioperasikan dengan melintasi 10 stasiun. Sarana yang akan digunakan pada jalur kereta api ini adalah Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) buatan dalam negeri dari PT INKA sebanyak 2 (dua) set rangkaian dan mampu menampung 248 orang/rangkaian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: