Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kata Founder Triputra Group Agar Indonesia Bisa Jadi High Income Country

Begini Kata Founder Triputra Group Agar Indonesia Bisa Jadi High Income Country Kredit Foto: Detik Finance
Warta Ekonomi, Jakarta -

Founder Triputra Group, Theodore Permadi (TP) Rachmat atau akrab yang disapa Teddy Rachmat, mengatakan Indonesia bisa menjadi high income country dengan dua syarat, yaitu politik yang baik serta negara yang dipimpin dengan benar.

"Sekarang Indonesia itu income per capita-nya sekitar US$4,800. Indonesia naik menjadi high income itu kira-kira US$12,000 income per capita-nya. Bagaimana caranya? Ada dua syarat yang penting, yaitu politik yang baik serta pemimpin yang benar," ujarnya dalam acara Buka Puasa bersama Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: SBN Syariah SR018 Sudah Tersedia, Bibit.id: Siap Distribusikan Kepada Investor Sebagai Alternatif Passive Income yang Stabil dan Aman

Teddy Rachmat juga memuji keberhasilan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalam memimpin Indonesia selama ini.

"Indonesia itu sekarang dalam keadaan yang bagus. Kita punya defisit itu turun ke 2,8%. Pertumbuhan ekonomi kita lebih dari 5%. Kita punya current account yang masih surplus. Banyak yang sudah dikerjakan oleh Bapak Presiden Jokowi," katanya.

"Satu di bidang politik, beliau merangkul oposisi. Selain itu, beliau juga banyak melakukan banyak hal, misalnya tax amnesty sehingga akhirnya semua [perpajakan] tercatat dengan baik. Omnibus law atau UU Cipta Kerja ini juga. Dengan keluarnya Perppu ini, bagi pengusaha itu benar-benar lega sekali. Beliau juga bangun infrastruktur," tambah Teddy Rachmat.

Baca Juga: Dalam Tekanan dan Ketidak Pastian Ekonomi, Kinerja Keuangan 2022 Cemindo Gemilang Berhasil Tumbuh 17,02%

Teddy Rachmat juga memberikan penjelasan mengapa stabilitas politik dan kepemimpinan yang baik menjadi penting bagi sebuah negara.

"Lihat dua Korea, Korea Selatan dan Korea Utara. Bangsanya sama, DNA-nya sama. Tapi kenapa satu negaranya maju dan yang satu tidak? Ini karena kualitas pemimpin dua negara ini berbeda. Jadi, politik dan pemipin itu menjadi penting bagi suatu negara," paparnya.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: