Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Akan Inisiasi Pengembangan Power Grid di ASEAN

Indonesia Akan Inisiasi Pengembangan Power Grid di ASEAN Transmisi Listrik | Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengatakan bahwa Indonesia akan menginisiasi pengembangan interkoneksi power grid dengan beberapa negara di Asia Tenggara atau ASEAN.

"Yakni Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Philipina (BIMP) menduplikasi proyek perdagangan listrik multilateral Laos-Thailand-Malaysia, dan Singapura (LTMS)," ujar Jisman dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (2/4/2023).

Jisman mengatakan, untuk merealisasikan proyek BIMP tentu berbeda tantangannya dengan proyek LTMS karena proyek LTMS hanya saluran udara di land base saja.

Baca Juga: KPK Berhasil Ungkap Modus Korupsi Tukin di Ditjen Minerba Kementerian ESDM

Sedangkan untuk BIMP ada yang harus terkoneksi dengan kabel bawah laut, terutama di wilayah Philipina yang terpisah oleh laut.

"Kita akan fokuskan proyek ini dulu, dimulai dengan pembicaraan antarpemerintah terlebih dahulu untuk dirumuskan dan disepakati bersama bagaimana merealisasikannya, baru setelah itu dibuat feasibility study-nya," ujarnya. 

Jisman menyebut bahwa, proyek Interkoneksivitas listrik antarnegara ini merupakan satu dari tujuh pilar utama program keketuaan Indonesia di ASEAN sektor energi yang sesuai dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025. 

Tujuh pilar utama tersebut yaitu, ASEAN Power Grid, Trans-ASEAN Gas Pipeline, Coal and Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning dan Civilian Nuclear Energy.

Pembangunan infrastruktur jaringan listrik di kawasan Asia Tenggara (ASEAN Power Grid) diutamakan bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) sehingga mampu membantu peningkatan pemanfaatan EBT di wilayah tersebut. 

"Kebijakan ini ditargetkan akan mendorong pencapaian komponen EBT dengan target peningkatan kapasitas daya terpasang EBT di ASEAN hingga 35 persendi tahun 2025," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: